KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais pernah mengungkapkan bahwa dirinya dikirimi sepucuk surat oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Namun, ia baru sempat membacanya, Senin (15/7) pagi. Di depan wartawan, Senin siang, Amien pun membacakan isi surat tersebut. "Jadi saya tadi datang dari Yogya, kemudian langsung baca surat di meja saya dari Pak Prabowo. Surat itu tertanggal 12 Juli," ujar Amien membuka pernyataan di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Amien Rais tidak tahu Prabowo bertemu Jokowi "Isinya 'Pak Amien kemungkinan 13 Juli, jadi esok harinya, akan ada pertemuan dengan Pak Jokowi. Bagi saya Pak Amien, kepentingan lebih besar, yaitu keutuhan bangsa, NKRI dan lain-lain. Itu lebih saya pentingkan'," lanjut Amien membacakan isi surat Prabowo tersebut. Amien juga membacakan, setelah bertemu Presiden Jokowi, Prabowo akan menemui dirinya. Amien kemudian menegaskan kepada wartawan yang hadir, ia tidak akan memberikan komentar lebih jauh mengenai pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi yang diselenggarakan Sabtu (13/7) lalu di Stasiun MRT Lebak Bulus. Ia juga menolak untuk berkomentar mengenai wacana rekonsiliasi antara seluruh peserta Pemilu 2019. Ia baru akan berbicara lebih jauh mengenai hal tersebut apabila sudah bertemu langsung dengan Prabowo.
Baca Juga: People Power dan Amien Rais paling banyak dibicarakan di medsos hingga 27 Mei "Nah, sekarang saya belum ketemu dengan Pak Prabowo. Jadi singkatnya begini, saya tentu tidak bisa jelaskan secara detail mengapa Pak Prabowo sudah ketemu Jokowi. Tapi yang jelas, saya sebentar lagi atau besok pagi atau lusa akan bertemu (Prabowo)," lanjut Amien. Diberitakan sebelumnya, Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu. Begitu bertemu, keduanya bersalaman dan berpelukan dengan akrab.
Baca Juga: Amien Rais pesimistis gugatan BPN ke MK dapat mengubah hasil pemilu Dengan adanya pertemuan ini, baik Jokowi maupun Prabowo tak ingin lagi ada polarisasi kubu 01 dan 02, juga olok-olokan cebong dan kampret di akar rumput. "Saya harapkan pendukung melakukan hal yang sama, karena kita sebangsa tanah air," kata Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7).
"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret. Yang ada adalah garuda pancasila," lanjut dia. Hal senada juga disampaikan Prabowo. Ia meminta para pendukungnya untuk kembali merajut persatuan bangsa. Ia setuju untuk mengakhiri keterbelahan di masyarakat yang selama ini membuat politik semakin memanas. "Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret. Semuanya sekarang merah putih," ujar Prabowo. Pertemuan itu diakhiri dengan makan siang bersama. (
Rakhmat Nur Hakim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli