Amman gelontorkan investasi US$ 9 miliar



JAKARTA. Berbeda dengan PT Freeport Indonesia yang masih mempersoalkan status Kontark Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), PT Amman Mineral Nusa Tenggara atau yang dulunya bernama PT Newmont Nusa Tenggara berkomitmen terus berinvestasi di dalam negeri.

Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan hal tersebut. "Komitmennya sampai US$ 9 miliar. Mereka percaya investasi di Indonesia meski status berubah menjadi IUPK," katanya ke KONTAN, Rabu (15/3).

Ia lantas merinci komitmen investasi itu. Yakni dana sebesar US$ 1 miliar bakal dipakai untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atawa smelter dengan kapasitas 1 juta ton hingga 1,5 juta ton di Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini pihak Amman Mineral sudah melakukan studi perencanaan di lokasi tersebut.


Bila tidak ada halangan, pembangunan smelter tersebut bisa rampung lima tahun nanti dari tahun ini. "Konstruksinya nanti, sekarang perencanaan lalu procurment," urainya.

Sementara untuk komitmen investasi selebihnya yakni senilai US$ 8 miliar, perusahaan tambang tersebut bakal mengembangkan areal tambang di beberapa lokasi. Seperti pengembangan tahap ketujuh Blok Batu Hijau dan menghidupkan kembali eksplorasi Blok Elang yang sempat terhenti.

Adapun potensi mineral di Blok Elang sejauh ini belum ada kepastian. Tapi pihak ESDM memperkirakan, cadangannya bisa lebih besar dari Batu Hijau yang tengah proses eksplorasi. Ia memprediksi, potensi mineral di Blok Elang mencapai 19 juta ons emas dan 18 miliar pon tembaga. "Jadi mereka tenang dan aman-aman saja berinvestasi khususnya untuk membangun smelter," tandasnya.

Sampai berita ini turun, KONTAN belum berhasil menghubungi manajemen Amman Mineral. Tapi sebelumnya, Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara, Rachmat Makkasau bilang, yang terpenting bagi perusahaan ini adalah operasional tambang perusahaan ini bisa berjalan normal seperti sedia kala.

Bila kondisi ini tercapai, bakal memberi kontribusi bagus tidak cuma bagi Amman, tapi juga pemerintah dan masyarakat sekitar. "Ammant sudah menyampaikan rencana investasi ke depan yang mengutamakan kepentingan nasional," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini