JAKARTA. Ampas atau residu hasil pengolahan ore (biji) emas PT Freeport Indonesia di Papua dalam setahun diperkirakan menghasilkan uang US$ 60 juta - US$ 70 juta. Residu dalam bentuk pasir sisa olahan biji emas ini dibuang perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ke Sungai Otomona. Riza Pratama, Corporate Social Responsibility Officer PT Freeport Indonesia mengatakan teknologi yang dimiliki Freeport belum bisa mengekstrak 100% hasil tambangnya di Papua. "Pasti ada residu dalam bentuk pasir sisa tambang," ujarnya kepada KONTAN di Jakarta, beberapa waktu lalu. Residu ini kata dia oleh perusahaan dibuang ke Sungai Otomona. Menurutnya, terdapat sekitar 3.000-4.000 orang di dataran rendah dan sekitar 1.500-2.000 orang di dataran tinggi Papua yang mencoba mengais rezeki dengan mendulang emas dari residu tersebut. Kata dia, estimasi Freeport, dari aktivitas pendulangan emas tersebut, total uang yang dihasilkan mencapai US$ 60 juta-70 juta per tahun.
Ampas Freeport dulang uang US$ 60 juta
JAKARTA. Ampas atau residu hasil pengolahan ore (biji) emas PT Freeport Indonesia di Papua dalam setahun diperkirakan menghasilkan uang US$ 60 juta - US$ 70 juta. Residu dalam bentuk pasir sisa olahan biji emas ini dibuang perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ke Sungai Otomona. Riza Pratama, Corporate Social Responsibility Officer PT Freeport Indonesia mengatakan teknologi yang dimiliki Freeport belum bisa mengekstrak 100% hasil tambangnya di Papua. "Pasti ada residu dalam bentuk pasir sisa tambang," ujarnya kepada KONTAN di Jakarta, beberapa waktu lalu. Residu ini kata dia oleh perusahaan dibuang ke Sungai Otomona. Menurutnya, terdapat sekitar 3.000-4.000 orang di dataran rendah dan sekitar 1.500-2.000 orang di dataran tinggi Papua yang mencoba mengais rezeki dengan mendulang emas dari residu tersebut. Kata dia, estimasi Freeport, dari aktivitas pendulangan emas tersebut, total uang yang dihasilkan mencapai US$ 60 juta-70 juta per tahun.