Amphuri: 62.000 Calon jamaah umroh Indonesia jadi prioritas untuk diberangkatkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur menilai bahwa biaya umroh di tahun 2021 sampai saat ini masih merujuk pada harga referensi kedua ketika uji coba pada November 2020 yakni dengan harga Rp 26 juta. 

“Kami berharap harga ini bisa dipertahankan asal tidak ada kebijakan karantina baru yang dinilai  menjadi beban tambahan biaya perjalanan umroh,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (11/10). 

Sebab, saat ini memang kebijakan karantina sudah tidak ditetapkan oleh Arab Saudi asalkan sudah mendapat vaksinasi Covid-19 secara lengkap sehingga dapat langsung melaksanakan ibadah di Tanah Suci. 


Baca Juga: Ibadah umrah segera dibuka, Kementerian Agama mitigasi kesiapan calon jemaah

Untuk itu, Firman pun mengusulkan agar tidak adanya kenaikan biaya umroh, pemerintah Indonesia diharapkan tidak mewajibkan adanya karantina setelah atau sepulangnya dari Arab Saudi. 

“Hal yang mungkin terjadinya penyesuaian harga adalah jika tetap dilakukan karantina sepulangnya dari tanah suci maka kami berharap pemerintah Indonesia terkait hal ini bisa dikecualikan agar melakukan karantina mandiri di rumah juga dengan tes PCR yang negatif,” harapnya. 

Di samping itu, Amphuri juga memastikan bahwa dalam tahap awal dibukanya umroh ini kesempatan tersebut akan di prioritaskan pada jamaah yang tertunda khususnya sekitar 62.000 jamaah yang sudah melakukan pelunasan dan siap berangkat pada Februari 2020 lalu. 

Selanjutnya: Patuna Travel masih tunggu kebijakan pasti soal ibadah Umrah bagi jemaah Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi