KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kuliner. Setiap daerah di tanah air memiliki makanan khas masing-masing, termasuk Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan. Jika berkunjung ke Kota Minyak ini, jangan lupa untuk membeli amplang. Kudapan lezat berbahan dasar daging ikan tenggiri ini dapat ditemukan dengan mudah di pusat oleh-oleh Balikpapan. KONTAN berkesempatan melihat lebih dekat proses pembuatan amplang di Kawasan Sentra Industri Teritip, Balikpapan Timur. Teritip adalah salah satu dari dua sentra industri di Balikpapan.
Satunya lagi adalah Kawasan Industri Kecil di Somber, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, yang fokus pada produk tahu dan tempe. Sementara Teritip dikhususkan untuk produk pengolahan pertanian dan perikanan.
Baca Juga: IKN dan Transformasi Infrastruktur di Penajam Paser Utara Tuti adalah salah satu pelaku UMKM yang memanfaatkan fasilitas di Sentra Teritip. Tuti memiliki bisnis kudapan amplang dengan merk BDS alias Berdayakan Daerah Sekitar. Selain amplang, UMKM milik Tuti juga memproduksi makanan lain seperti ciplang, kerupuk ikan pantick, dan abon kepiting. Namun, di antara semua produk BDS Snack, amplang tetap menjadi primadona. Tuti merasakan dampak positif dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). “Setelah informasi bahwa 17 Agustus akan digelar di IKN, banyak menteri dan pejabat datang,” kata Tuti. Tuti memprediksi dalam 5 tahun ke depan, permintaan snack akan meningkat. Dampak positif pembangunan IKN sudah dirasakan Tuti. Sebelumnya, produksi hanya meningkat menjelang hari libur dan hari besar seperti libur sekolah, Idul Fitri, dan Tahun Baru. Namun kini, produksi amplang BDS Snack terus berlangsung dengan kuantitas tinggi setiap harinya.
Baca Juga: Keberhasilan Kaltim dalam Pelestarian Hutan Karena banyaknya permintaan, Tuti mengaku kewalahan memenuhi pesanan. Bahkan, seringkali dia harus melakukan inden karena keterbatasan kapasitas dan tenaga kerja. “Pasarnya cukup banyak dan permintaannya banyak. Jadi setiap ada orderan harus inden, tidak bisa dikirim hari ini,” kata dia. Tuti juga melayani permintaan repacking, di mana penjual membeli amplang untuk dipasarkan ulang dengan merk baru. Saat ini, kapasitas produksi amplang BDS Snack mencapai 100 kg per hari, naik dari sebelumnya hanya 30 kg sampai 50 kg. Dengan meningkatnya permintaan amplang akibat pembangunan IKN, Tuti memproyeksikan produksi per hari bisa naik 3 sampai 4 kali lipat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .