AMRT perpanjang profil jatuh tempo utang



JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berikhtiar untuk memperpanjang profil jatuh tempo utang. Pasalnya, dalam beberapa tahun mendatang, AMRT banyak melakukan ekspansi yang membutuhkan pendanaan jangka panjang.

Direktur AMRT, Tomin Widian mengatakan, selama ini, profil utang AMRT kebanyakan jangka pendek dengan waktu jatuh tempo sekitar setahun. Makanya, kali ini AMRT menerbitkan obligasi dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total emisi Rp 2 triliun.

Tahap satu, perseroan akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun. Emisi terbagi menjadi seri A bertenor tiga tahun dan seri B dengan tenor lima tahun. Sebesar 70% dari dana obligasi ini akan digunakan untuk membayar utang jangka pendek yang bakal jatuh tempo.


Yang perlu dicermati, kupon obligasi yang ditawarkan lebih tinggi dari bunga utang bank yang bakal dibayar. Obligasi bertenor tiga tahun memiliki kupon 10%-10,75%. Sementara obligasi bertenor lima tahun berkupon 10,125%-10,875%.

AMRT berencana membayar utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 1,2 triliun. Bunga pinjamannya sebesar 9,25%. Lalu, fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 1 triliun punya bunga sebesar 9,6% per tahun.

Menurut Tomin, meski kupon obligasi lebih tinggi dari bunga pinjaman, AMRT tetap bisa menghemat beban keuangan. Pasalnya, dengan menerbitkan obligasi, perseroan mengubah profil jatuh tempo dengan tenor lebih panjang dan bunga tetap.

"Karena pinjaman itu jangka pendek, tetap saja, cost-nya akan lebih murah. Ini juga positif karena memberi kepastian bagi investor soal financing," ujarnya di Jakarta, Senin (19/5). Saat ini, Debt to Equity Ratio (DER) AMRT di kisaran 1,3 kali. AMRT akan berupaya menjaga DER di level tersebut.

Sisa 30% dari dana obligasi akan digunakan untuk modal kerja. Dalam aksi ini, AMRT menunjuk PT BCA Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Hari Mantoro, Direktur Utama HSBC Securities, mengatakan, surat utang tersebut akan ditawarkan ke investor institusi dalam negeri terutama Dana Pensiun, Asuransi, maupun Reksadana.

Masa penawaran awal (book building) emisi itu akan dilakukan tanggal 19 Mei hingga 5 Juni 2014. Masa penawaran umum tanggal 23 sampai 24 Juni 2014, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di rencanakan pada tanggal 30 Juni 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri