KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ANA Holdings (ANAHD), induk dari maskapai All Nippon Airways (ANA) dan Peach Aviation, telah merampungkan pesanan 27 pesawat baru dari Airbus. Pesanan ini mencakup 24 unit A321neo dan tiga unit A321XLR, sebagaimana diumumkan dalam Paris Air Show 2025, Senin (16/6).

Dalam keterangan resminya, ANA menyebut bahwa pesanan ini terdiri dari 14 A321neo untuk maskapai utama ANA dan 10 A321neo plus tiga A321XLR untuk Peach Aviation. Nantinya, Peach Aviation akan menjadi maskapai pertama di Jepang yang mengoperasikan A321XLR, varian pesawat lorong tunggal jarak jauh dari Airbus dengan jangkauan terbang hingga 8.700 km.

“Kami percaya bahwa tambahan armada Airbus ini akan memperkuat hubungan kerja sama kami, sekaligus mempercepat adopsi pesawat hemat bahan bakar dan ramah lingkungan,” ujar Koji Shibata, Presiden & CEO ANAHD dalam keterangan resmi, Senin (16/6).

Review Krom Bank Buktikan Rating Tinggi berkat Bunga Kompetitif untuk Investasi

Langkah ekspansi ini tak hanya memperkuat posisi ANA di pasar Asia Timur, tapi juga membuka potensi kolaborasi dan kompetisi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Airbus A330 MRTT Perkuat Armada Udara Spanyol, Indonesia Bisa Menyusul?

Dengan jarak jangkauan A321XLR yang mampu menjangkau rute menengah ke panjang tanpa henti, Peach Aviation berpeluang membuka rute baru ke destinasi Asia Tenggara seperti Jakarta, Bali, hingga Medan yang selama ini masih didominasi maskapai-maskapai lokal dan regional lainnya.

Saat ini, ANA mengoperasikan 33 armada A320 Family dan Peach Aviation sebanyak 36 armada pesawat serupa. Airbus A321neo dan A321XLR merupakan bagian dari keluarga A320neo yang menawarkan efisiensi bahan bakar lebih dari 20% dibanding generasi sebelumnya. Versi XLR hadir dengan kabin Airspace terbaru, dirancang memberikan kenyamanan long-haul dalam pesawat berbadan ramping.

Baca Juga: Satelit Biomass Airbus Resmi Mengorbit, Siap Pantau Hutan Dunia Termasuk Indonesia

Dengan total pesanan global A321neo yang telah mencapai lebih dari 7.000 unit dari lebih 90 pelanggan, Asia Pasifik termasuk Indonesia, diprediksi akan tetap menjadi wilayah kunci dalam ekspansi pasar pesawat lorong tunggal berjarak jauh.

Untuk maskapai Indonesia, kehadiran A321XLR bisa menjadi pemantik evaluasi armada, terutama dalam membuka rute-rute baru jarak menengah tanpa harus menggunakan pesawat berbadan lebar (widebody) yang berbiaya tinggi.

Baca Juga: Industri Aviasi Tetap Cerah, Airbus Proyeksi Permintaan 43.400 Pesawat Hingga 2044

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News