KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat SDM agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Industri TI tidak hanya dibangun dengan alat produksi yang baik, tetapi juga SDM yang andal. Handojo Sutjipto, Presiden Direktur Anabatic menyampaikan bahwa salah satu keunggulan perusahaan ada pada SDM. Selain itu juga fleksibilitas pihaknya untuk mengikuti kemauan dari kliennya, sehingga reputasi perusahaan berkode ATIC tersebut tetap terjaga. "Misalnya, kalau ekonomi sedang goyang mereka khawatir terkait risiko manajemen. Perbankan ingin yakinkan bahwa vendornya itu secure, jadi mereka suka minta dibagi source code-nya dan Anabatic fleksibel soal itu," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/1). Selain itu, perusahaan juga mengembangkan teknologi open source untuk beberapa perbankan. Aplikasi berbasis open source ini akan memudahkan klien, di samping dari sisi investasi juga tidak terlalu besar. "Perbankan memberikan prioritas kepada vendor yang membuat aplikasi berbasis open source yang murah dan luas," lanjutnya. Hal ini yang menurutnya membuat pihaknya mendapat kepercayaan dari klien. Apalagi, dalam beberapa tender juga Anabatic menjadi satu-satunya perusahaan IT lokal yang bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan global yang juga memiliki reputasi. "Itu yang membuat kami lebih berani berkompetisi, kami investasi di SDM lokal, dengan pengetahuan budaya dan tentu saja biaya (lebih murah)," lanjutnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anabatic investasi SDM agar bisa menangkan persaingan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat SDM agar bisa bersaing dengan perusahaan lain. Industri TI tidak hanya dibangun dengan alat produksi yang baik, tetapi juga SDM yang andal. Handojo Sutjipto, Presiden Direktur Anabatic menyampaikan bahwa salah satu keunggulan perusahaan ada pada SDM. Selain itu juga fleksibilitas pihaknya untuk mengikuti kemauan dari kliennya, sehingga reputasi perusahaan berkode ATIC tersebut tetap terjaga. "Misalnya, kalau ekonomi sedang goyang mereka khawatir terkait risiko manajemen. Perbankan ingin yakinkan bahwa vendornya itu secure, jadi mereka suka minta dibagi source code-nya dan Anabatic fleksibel soal itu," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/1). Selain itu, perusahaan juga mengembangkan teknologi open source untuk beberapa perbankan. Aplikasi berbasis open source ini akan memudahkan klien, di samping dari sisi investasi juga tidak terlalu besar. "Perbankan memberikan prioritas kepada vendor yang membuat aplikasi berbasis open source yang murah dan luas," lanjutnya. Hal ini yang menurutnya membuat pihaknya mendapat kepercayaan dari klien. Apalagi, dalam beberapa tender juga Anabatic menjadi satu-satunya perusahaan IT lokal yang bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan global yang juga memiliki reputasi. "Itu yang membuat kami lebih berani berkompetisi, kami investasi di SDM lokal, dengan pengetahuan budaya dan tentu saja biaya (lebih murah)," lanjutnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News