KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk pastikan akan terus mengembangkan produk-produk yang akan dipasarkan. Hal tersebut menyusul menurunnya penjulan produknya pada kuartal I lalu. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tercatat penjualan produk menjadi kontributor utama perusahaan. Namun, capaian pada kuartal I-2020 mengalami penurunan 2,72% menjadi Rp 1,07 triliun dari periode yang sebelumnya sebesar Rp 1,1 triliun. "Penurunan penjualan produk merupakan fluktuasi penjualan kuartalan yang umum terjadi," ujar Presiden Direktur Anabatic Technologies Harry Surjanto kepada kontan.co.id , Kamis (17/9).
Sementara, penjualan jasa, sewa, dan lain-lain semuanya kompak tumbuh. Karenanya, secara menyeluruh penjualan emiten berkode saham
ATIC di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih mampu tumbuh 4,28% menjadi Rp 1,46 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun. Dengan begitu, pihaknya menegaskan pengembangan produknya akan terus berjalan sesuai yang direncanakan perusahaan. Terlebih kebijakan work from home (WFH) akibat Covid-19 membuat banyak pihkan menyadari pentingnya sistim teknologi kolaborasi online yang mampu menangani jumlah pengguna yang besar. Lanjutnya, hal tersebut mendorong percepatan adaptasi teknologi cloud computing secara signifikan. "Selain itu, perangkat jaringan yang handal serta sistim cyber security menjadi semakin penting. Peran IT yang akan menjadi semakin penting di semua industri ke depannya diharapkan dapat memberikan kontibusi yang positif terhadap bisnis perseroan.
Baca Juga: Kinerja Anabatic Technologies (ATIC) Masih Aman dari Dampak Corona Berdasarkan website perusahaan, ATIC memiliki tiga lini bisnis yakni mission critical digital solution, business process outsourcing, dan value added distribution. Sayang, Harry enggan membeberkan rencana detil terkait pengembangannya, termasuk belanja modal yang disiapkan. Ia mengaku saat ini masih melihat kembali atas anggaran belanja modal untuk memastikan ketersediaan dana operasional yang cukup di tengah Covid-19. Dalam laporan keuangan kuartal I-2020, tercatat ATIC memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 459,47 miliar. Pada semester II ini, Harry bilang perusahaan berfokus mengikuti tren yang ada di pasar. Kemudian, mempercepat penguasaan dibidang cloud, security, dan mobile device. Selanjutnya, ATIC juga melakukan perubahan proses bisnis di internal untuk meningkatkan kemampuan kompetitif pada new normal.
Langkah tersebut juga sebagai upaya mengurangi rugi bersih yang diderita perusahaan. Tercatat rugi bersih ATIC naik 31,92% menjadi Rp 17,48 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,25 miliar. "Ada dua hal penitng yang harus dilakukan yaitu, meningkatkan sekaligus menyesuaikan kemampuan individu dan kelompok dalam perusahaan terkait penggunaan sistim kolaborasi online agar tetap dapat memberikan output yang baik disaat WFH dan kemampuan perusahaan mengelola keuangan juga perlu ditingkatkan mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu akibat dampak Covid-19," paparnya. Oleh sebab itu, ATIC juga belum dapat memproyeksikan kinerja hingga tutup tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .