JAKARTA. PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) menargetkan akan memproduksi batubara kalori rendah pada semester dua tahun ini, tepatnya Oktober 2017 dengan kapasitas produksi 50.000 ton sampai akhir tahun. Saat ini, SIAP sedang menyeleksi kontraktor untuk kegiatan produksi. Seleksi ini bakal rampung pada awal Agustus 2017. M. Salahuddin Noor, Direktur Utama SIAP mengatakan, anak usahanya, PT Indowahana Bara Minning Coal (IWBMC) akan menjalankan kegiatan produksi batubara di Mekal, Kalimantan Timur. Anak usaha SIAP ini akan menandatangani kontrak dengan kontraktor pada awal Agutus ini. "Agreement kami harapkan pertengahan Agustus dan bisa mobilisasi alat ke lapangan. Langsung melakukan produksi 50.000 ton sampai akhir tahun dan meningkat di 2018 menjadi 100.000 ton," kata Salahuddin saat paparan publik di Jakarta Selatan, Senin (24/7).
Kegiatan produksi dilakukan sebagai tindak lanjut keberlangsungan usaha agar penghentian perdagangan alias suspensi saham SIAP oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2015 dibuka. Salahuddin berharap, BEI membuka suspensi saham pada November 2017. Dia menambahkan, salah satu syarat supaya suspend dibuka adalah melalui keberlangsungan pendapatan. "Tidak ada target income dari mereka. Yang penting income bisa meningkat tiap tahunnya," kata dia Komisaris Utama SIAP, Rennier Abdul Rachman Latief menyatakan bahwa selain Indowahana Bara, anak usaha SIAP yang mampu mendatangkan pendapatan adalah PT Mahaputa Adi Nusa (MAN) yang akan fokus ke tambang batu andesit. "Jadi mereka sudah produksi 5.000 meter kubik dan akan mereka tingkatkan menjadi 10.000 meter kubik. Tapi saat ini mereka belum bisa menaikkan 10.000 karena crusher-nya cuma satu," ungkapnya.