JAKARTA. Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Bogor, Rahmat Yasin. Terbaru, komisi antirasuah meminta pencegahan ke luar negeri atas empat orang. Salah satunya adalah Daniel Otto Kumala. Pencegahan berlaku sejak 6 Juni 2014. Daniel adalah anak Cahyadi Kumala Kwee, Pemilik PT Bukit Jonggol Asri (BJA) dan Presiden Direktur Sentul City Tbk. Sebelumnya, Cahyadi alias Sui Teng lebih dahulu dicegah ke luar negeri, setelah KPK menangkap tangan Fransiskus Xaverius Yohan Yhap, perwakilan BJA saat akan menyerahkan dana ke Yasin. Daniel yang merupakan pengusaha tambang ini sebenarnya tak mempunyai jabatan struktur di dua perusahaan properti itu. Namun, KPK membutuhkan kesaksian pengusaha kelahiran 1984 itu guna penyidikan aliran dana Rp 1,5 miliar dari Yohan ke Yasin. "Untuk penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tukar-menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Daniel Otto diminta dicegah ke luar negeri," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (11/6).
Anak bos Sentul City dilarang bepergian
JAKARTA. Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Bogor, Rahmat Yasin. Terbaru, komisi antirasuah meminta pencegahan ke luar negeri atas empat orang. Salah satunya adalah Daniel Otto Kumala. Pencegahan berlaku sejak 6 Juni 2014. Daniel adalah anak Cahyadi Kumala Kwee, Pemilik PT Bukit Jonggol Asri (BJA) dan Presiden Direktur Sentul City Tbk. Sebelumnya, Cahyadi alias Sui Teng lebih dahulu dicegah ke luar negeri, setelah KPK menangkap tangan Fransiskus Xaverius Yohan Yhap, perwakilan BJA saat akan menyerahkan dana ke Yasin. Daniel yang merupakan pengusaha tambang ini sebenarnya tak mempunyai jabatan struktur di dua perusahaan properti itu. Namun, KPK membutuhkan kesaksian pengusaha kelahiran 1984 itu guna penyidikan aliran dana Rp 1,5 miliar dari Yohan ke Yasin. "Untuk penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tukar-menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor, Daniel Otto diminta dicegah ke luar negeri," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (11/6).