JAKARTA. Di pengujung semester pertama tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berhasil menjaring emiten kakap. Sejak awal tahun hingga kemarin, baru 10 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI. Pendanaan yang dihimpun juga tidak besar, yakni Rp 973,76 miliar, atau rata-rata hanya Rp 97,38 miliar. Tapi di semester dua tahun ini, agaknya aksi initial public offering (IPO) akan lebih ramai. Setidaknya ada tujuh anak usaha BUMN yang berencana go public di bursa saham domestik. PT Pelindo II, misalnya, berencana mengantarkan anak usahanya masuk BEI. Salah satu anak usaha yang sebagian sahamnya akan ditawarkan ke publik adalah PT Jasa Armada Indonesia, yang bergerak di bidang pandu-tunda dan pelayaran.
Anak BUMN akan menggelar IPO jumbo
JAKARTA. Di pengujung semester pertama tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berhasil menjaring emiten kakap. Sejak awal tahun hingga kemarin, baru 10 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI. Pendanaan yang dihimpun juga tidak besar, yakni Rp 973,76 miliar, atau rata-rata hanya Rp 97,38 miliar. Tapi di semester dua tahun ini, agaknya aksi initial public offering (IPO) akan lebih ramai. Setidaknya ada tujuh anak usaha BUMN yang berencana go public di bursa saham domestik. PT Pelindo II, misalnya, berencana mengantarkan anak usahanya masuk BEI. Salah satu anak usaha yang sebagian sahamnya akan ditawarkan ke publik adalah PT Jasa Armada Indonesia, yang bergerak di bidang pandu-tunda dan pelayaran.