Anak Di Bekasi Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Apa Penyebab Mati Batang Otak?



Mati Batang Otak - Jakarta. Seorang anak tujuh tahun di Bekasi meninggal dunia dengan diagnosa mati batang otak usai menjalani operasi amandel. Apa penyebab mati batang otak?

Diberitakan Kompas.tv, anak berinisial A itu meninggal dunia pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB. Sebelumnya, didiagnosa mati batang otak, anak berusia 7 tahun ini menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 19 September 2023

Pihak keluarga A lantas melaporkan delapan orang dari Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Kedelapan orang tersebut antara lain dokter anastesi, dokter THT, dokter spesialis anak, hingga direktur RS, dilaporkan atas dugaan malapraktik.


"Yang di mana itu (laporan) tentang undang-undang kesehatan dan kedua tentang perlindungan konsumen," kata kuasa hukum keluarga A, Cahaya Christmanto, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: Tetap Waspada, Ini Penyebab Pembuluh Darah Otak Pecah dan Langkah Penanganannya

Apa itu mati batang otak?

Diberitakan Kompas.com, mati batang otak disebut juga sebagai kematian otak (brain death). Mengutip NHS, kondisi ini tidak dapat dipulihkan. Kerusakan yang ada pada otak tidak dapat diperbaiki.

Orang dengan mati batang otak mungkin terlihat seperti orang tertidur dan tetap bernapas dengan ventilator sebagai mesin pendukung kehidupan. Namun, pasien tersebut tidak akan pernah sadar kembali atau bernapas sendiri.

Menurut National Library of Medicine, mati batang otak adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi ketika batang otak sudah tidak dapat berfungsi secara permanen. Penting diketahui, batang otak adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang kita.

Sumsum tulang belakang adalah bagian dari sistem saraf pusat di tulang belakang. Batang otak bertanggung jawab mengatur sebagian besar fungsi otomatis tubuh yang penting bagi kehidupan, seperti pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan menelan.

Batang otak juga menyampaikan informasi ke dan dari otak ke seluruh tubuh, sehingga berperan penting dalam fungsi inti otak, seperti kesadaran, kewaspadaan, dan pergerakan.

Karenanya, ketika terjadi mati batang otak, tidak mungkin seseorang bisa sadar dan terkadang dinyatakan secara klinis telah meninggal dunia.

Mati batang otak berbeda dengan gangguan kesadaran (kondisi vegetatif) di mana pasien dapat sadar kembali. Pasien dengan kondisi vegetatif masih mempunyai batang otak yang berfungsi.

Apa penyebab mati batang otak?

Mengutip NHS, kematian otak bisa terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti. Penyebab mati batang otak bisa meliputi berikut:

  • Henti jantung, ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen
  • Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat
  • Stroke, ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu
  • Pembekuan darah, ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh
Penyebab mati batang otak juga bisa meliputi:

  • Cedera kepala yang parah
  • Pendarahan otak Infeksi, seperti ensefalitis
  • Tumor otak
Tanda-tanda mati batang otak yang harus diwaspadai

Mengutip Better Health, tanda-tanda mati batang otak yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Pupil mata tidak bereaksi terhadap cahaya
  • Orang tersebut tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit
  • Mata tidak berkedip ketika permukaan mata disentuh (refleks kornea)
  • Mata tidak bergerak ketika kepala digerakkan (refleks okulosefalik)
  • Mata tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulovestibular)
  • Tidak ada refleks faringeal (gagging reflex) saat bagian belakang tenggorokan disentuh
  • Orang tersebut tidak bernapas ketika ventilator dimatikan
  • Tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali
Itulah tanda-tanda dan penyebab mati batang otak. Semoga kasus anak mati batang otak in tak terulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto