KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka kolesterol tinggi pada tubuh ternyata bisa ada pada seseorang sejak usia muda. Data dari Centers for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat, misalnya, menunjukkan fakta ini. Pada periode 2015-2016, lebih dari 12% orang dewasa muda usia 20 tahun ke atas memiliki kolesterol tinggi dengan level
low density lipoprotein (LDL) lebih dari 240 mg/dL. Sementara itu, 18% memiliki
high density lipoprotein (HDL) yang jumlahnya kurang dari 40 mg/dL. Padahal, batas nilai kolesterol total yaitu 200 mg/dL per 100 gram. Angka wajar kolesterol “baik” yaitu HDL di atas 40 mg/dL dan kolesterol “jahat” LDL kurang dari 130 mg/dL.
Sebagai informasi, LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari organ hati melalui pembuluh darah ke sel-sel yang membutuhkan. Namun, jika jumlah kolesterol LDL melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding-dinding arteri. Sementara itu, HDL memiliki tugas yang berkebalikan dari LDL, yaitu mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di sana, kolesterol akan dihancurkan dan dikeluarkan tubuh melalui kotoran. Melalui jumlah kolesterol yang seimbang, fungsinya yaitu bisa membantu tubuh dalam memproduksi hormon, zat untuk pencernaan, dan vitamin D. Dampak kolesterol tinggi pun bisa berujung pada penyakit kardiovaskular yang berbahaya seperti serangan jantung dan stroke. Jadi, bagaimana bisa kolesterol tinggi sudah ada sejak usia dewasa muda tersebut? Jawaban utamanya kembali pada gaya hidup. Kolesterol jahat mudah meningkat karena gaya hidup yang tak sehat, seperti terlalu banyak asupan lemak jenuh, kurang olahraga, dan merokok. Merokok, misalnya, cukup berpengaruh pada kenaikan LDL karena kandungan tar dan nikotin di dalamnya dapat merusak dinding pembuluh darah. Dilansir dari
healthline.com, dokter Andrew Freeman yang juga direktur dari Cardiovascular Prevention and Wellness mengatakan kadar LDL tinggi dalam periode waktu yang lama akibat rokok dapat mengarah pada penyakit kardiovaskular. “Satu rokok mungkin tidak akan menyakiti Anda, tetapi satu bungkus rokok yang terakumulasi dikonsumsi pasti akan menimbulkan penyakit (kolesterol),” ujar Freeman. Gaya hidup lainnya yang mendukung tingginya kolesterol yaitu makan makanan dengan lemak tinggi, seperti makanan siap saji, makanan dari produk hewan berlemak tinggi, dan
pop corn bermentega. Dengan konsumsi makanan yang sembarangan dan tidak sehat, ditambah kurangnya keaktifan berolahraga, maka kolesterol tinggi dapat menghantui sejak usia muda.
Kolesterol pun baru terdeteksi melalui tes atau
medical check up. Jadi, bila Anda merasa gaya hidup dalam konsumsi makanan Anda tidak sehat, sebaiknya segera cek kadar kolesterol. Dengan begitu, Anda bisa melakukan pencegahan sebelum mengarah ke penyakit yang lebih parah seiring bertambahnya usia. Bila sudah terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi, tentu gaya hidup harus diubah ke arah yang lebih sehat. Utamanya, Anda perlu melakukan diet rendah lemak, lebih waspada terhadap makanan yang dikonsumsi, perbanyak buah dan sayur, serta mulai rutin berolahraga.
(Auzi Amazia Domasti) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Anak Muda Berpeluang Juga Miliki Kolesterol Tinggi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati