KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah anak berusia 13-16 tahun yang membutuhkan kacamata karena menderita rabun jauh naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Paparan sinar dari layar gawai diduga jadi pemicunya. Stimulasi pada indera penglihatan dari sinar gawai itu akan menyebabkan mata menjadi tegang, penglihatan kabur, dan jarak penglihatan jadi pendek. Penelitian di Inggris Raya menyebutkan, 35% anak berusia 13-16 butuh kacamata di tahun 2018. Jumlah itu naik dari sebelumnya hanya 20% di tahun 2012. Dua pertiga anak-anak itu mengalami rabun jauh (mata minus). "Mata anak-anak masih tumbuh sampai usia dewasa muda, dan penglihatan mereka juga berubah," kata dokter mata Sheena Mangat.
Anak penderita rabun jauh naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir, ini sebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah anak berusia 13-16 tahun yang membutuhkan kacamata karena menderita rabun jauh naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Paparan sinar dari layar gawai diduga jadi pemicunya. Stimulasi pada indera penglihatan dari sinar gawai itu akan menyebabkan mata menjadi tegang, penglihatan kabur, dan jarak penglihatan jadi pendek. Penelitian di Inggris Raya menyebutkan, 35% anak berusia 13-16 butuh kacamata di tahun 2018. Jumlah itu naik dari sebelumnya hanya 20% di tahun 2012. Dua pertiga anak-anak itu mengalami rabun jauh (mata minus). "Mata anak-anak masih tumbuh sampai usia dewasa muda, dan penglihatan mereka juga berubah," kata dokter mata Sheena Mangat.