Anak Perusahaan Pupuk Indonesia Kirim 34.000 MT Nikel ke Smelter di Morosi Sulteng



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia Niaga, anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), melakukan pengembangan usaha pada komoditas nikel untuk memenuhi kebutuhan domestik. 

Direktur Komersil & Operasi PI Niaga Trudo HDM Nainggolan mengatakan, sebagai langkah awal PI Niaga melakukan join operation dengan perusahaan swasta nasional dan berhasil menjual 34.000 MT nikel untuk dikirim ke smelter nikel di Morosi, Sulawesi Tenggara.

Ia menuturkan, pengembangan usaha pada komoditas nikel ini merupakan bagian dari bisnis PI Niaga di bidang perdagangan non pupuk. Sebab, permintaan komoditas nikel diprediksi akan terus meningkat.


Baca Juga: Pupuk Indonesia Niaga Geber Bisnis Non Pupuk

Ha ini seiring dengan program pemerintah yang terus mendorong penggunaan mobil listrik, dimana nikel merupakan salah satu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

“Pengiriman dilakukan 3 kali shipment dimana 2 kali shipment sebanyak 24.000 MT diselesaikan di akhir tahun 2023 dan 1 kali shipment sebanyak 10.000 MT diselesaikan di awal tahun 2024,” ujar Trudo dalam keterangan resminya, Jumat (23/2).

Menurut Trudo, PI Niaga berupaya untuk meningkatkan bisnis nikel ini agar dapat berkontribusi dalam menambah pendapatan dan pencapaian target perusahaan di tahun 2024.

“Selain itu, mendukung upaya pemerintah dalam program green energy melalui bahan baku kendaraan listrik,” tutup Trudo.

Sebagai informasi, nikel merupakan logam yang biasanya digunakan sebagai bagian katoda pada baterai. Nikel ini peranannya penting dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik karena merupakan bahan baku utamanya.

Baca Juga: Hilirisasi Digenjot tapi Nilai Ekspor Turun, Wamendag: Karena Harga Komoditas Jatuh

Untuk baterai jenis lithium-ion, yakni jenis baterai yang paling umum digunakan di kendaraan listrik, nikel dipadukan dengan kobalt dan mangan. Selain tahan karat, komposisi ini juga unggul dari sisi kepadatan serta harga yang lebih murah dari bahan baku lainnya.

Penggunaan nikel ke depan diyakini akan meningkat signifikan seiring pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .