KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mulai membuka opsi pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah daerah, terutama daerah dengan tingkat kasus harian yang mulai menurun tajam. 

Seorang pegawai swasta di Semarang, Nuke Septia adalah salah satu orang tua murid yang memiliki anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Saat ini, anaknya sudah melakukan PTM. 

Nuke mengaku was-was untuk melepas sang buah hati kembali ke sekolah, meski kasus harian di daerahnya sudah melandai. Apalagi, saat ini belum ada vaksinasi bagi anak umur 6 tahun hingga 11 tahun. 

Namun, rasa khawatirnya sedikit terobati saat melihat keseriusan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan. 

“Penerapan protokol kesehatan di sekolah sudah sangat ketat. Baik guru maupun murid mengenakan masker double. Sebelum masuk kelas ada pengukuran suhu tubuh. Jam sekolah juga hanya 3 jam dan ada jaga jarak karena satu kelas hanya diisi 15 anak,” kata Nuke kepada Kontan.co.id, Minggu (7/11). 

Baca Juga: Pengamat: Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak mesti matang persiapannya

Nuke menambahkan, rasa tenang juga bertambah saat mengetahui para pendidik di sekolah anaknya sudah divaksin semuanya. 

Untuk anaknya, ia terus mewanti-wanti agar tetap mengenakan masker saat bersekolah, menjaga jarak dengan teman-temannya, dan rajin mencuci tangan atau mengenakan hand sanitizer yang selalu disiapkan.

Setelah anaknya selesai PTM dan sampai di rumah, wajib melepaskan semua pakaian, menaruhnya ke keranjang cucian, dan mandi untuk mencegah membawa virus ke dalam rumah. 

Selain itu, Nuke selalu memberikan vitamin untuk menunjang daya tahan tubuh anaknya.  

Namun, ke depan, Nuke berharap sekolah kalau bisa menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. 

Salah satunya, adalah dengan meminta para guru untuk melakukan swab test secara berkala untuk makin menjamin tenaga pendidik bebas dari Covid-19. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Sinovac Siap bagi Anak Usia 6-11 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi