Anak usaha ABM Investama (ABMM) kerek overburden removal di 2021 capai 192 juta bcm



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anak usaha dari PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Cipta Kridatama, menargetkan overburden removal di tahun 2021 mencapai 192 juta ton. Target ini ditetapkan seiring membaiknya harga komoditas batubara.

Direktur Utama Cipta Kridatama Feriwan Sinatra mengungkapkan, pulihnya ekonomi dari konsumen utama batubara yakni China, serta tren peningkatan harga batubara menjadi kesempatan yang baik untuk peningkatan produksi secara signifikan.

Selain itu, sepanjang paruh pertama tahun ini, realisasi penanganan overburden removal oleh perusahaan pun telah mencapai hampir setengah dari total target sepanjang tahun ini.


"Tahun ini sampai Juni sudah 90 juta bank cubic meter (bcm). Sementara (periode sama) tahun lalu hanya 60 juta bcm saja," kata pria yang akrab disapa Frank ini dalam wawancara virtual, Jumat (23/7).

Raihan positif disepanjang paruh pertama tahun ini membuat Cipta Kridatama optimis dengan target yang ada sisa tahun ini. Adapun, pada tahun 2020 lalu realisasi penanganan overburden removal sebesar 140 juta bcm. Artinya, bakal ada peningkatan 37,14% di tahun ini.

Baca Juga: Volume penjualan batubara ABM Investama (ABMM) tumbuh hampir 30% pada semester I

 
ABMM Chart by TradingView

Frank melanjutkan, saat ini pihaknya memiliki 6 klien dengan sumbangsih terbesar datang dari PT Binuang Bersama Blok Dua (BMB) dan PT Multi Harapan Utama. Dari dua klien ini saja kontribusi overburden removal sudah mencapai sekitar 100 juta bcm. Sementara sisanya hampir merata untuk klien yang ada.

Kendati menargetkan peningkatan kinerja, Frank memastikan masih ada sentimen yang tetap diwaspadai perusahaan di tahun ini. Diantaranya yakni hubungan diplomatik Tiongkok dan Australia serta potensi berlanjutnya dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, demi mengejar target yang ada di tahun ini Frank memastikan peningkatan performa aset yang ada juga bakal dilakukan.

Sepanjang semester I 2021, Cipta Kridatama telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 5 juta hingga US$ 6 juta. Untuk tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 35 juta.

Selanjutnya: Emiten BUMN Karya cenderung bisa menjaga perolehan kontrak baru hingga semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari