Anak usaha Avia Avian (AVIA) lakukan penambahan modal, intip penggunaannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tirtakencana Tatawarna, anak usaha PT Avia Avian Tbk (AVIA),  melakukan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Dalam peningkatan modal yang dilakukan pada Rabu (8/12), AVIA telah mengambil bagian sebesar 2,83 juta saham atau senilai Rp 1,41 triliun

Wijono Tanoko yang merupakan Direktur Utama AVIA dan Komisaris Utama PT Tirtakencana Tatawarna mengambil bagian sebesar 2 lembar saham atau sebesar Rp 1 juta atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut.

Dengan adanya peningkatan modal ini, kepemilikan AVIA dan Wijono pun mengalami perubahan. Sebelumnya, AVIA memiliki 1,41 juta saham PT Tirtakencana Tatawarna atau senilai Rp 709,24 miliar dengan persentase kepemilikan 99,99%.


Setelah peningkatan modal, jumlah saham AVIA terhadap PT Tirtakencana Tatawarna naik menjadi 4,24 juta saham dengan nilai nominal Rp 2,12 triliun dengan persentase kepemilikan tetap 99,99%.

Baca Juga: Usai melantai di bursa, simak rencana bisnis Avia Avian (AVIA) ke depan

Sementara, kepemilkan Wijono naik dari sebelumnya 1 saham menjadi 3 lembar saham, dengan nilai nominal naik dari semula Rp 500.000 menjadi Rp 1,5 juta, dengan kepemilikan yang tetap 0,00001%.

Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/12), Sekretaris Perusahaan Avia Avian, Kurnia Hadi Sinanto mengatakan, terdapat tiga tujuan peningkatan modal yang dilakukan PT Tirtakencana Tatawarna.

Pertama, untuk modal kerja sebesar Rp 950 miliar, antara lain namun tidak terbatas pada pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional, dan modal kerja lainnya.

Kedua, pembelanjaan modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 85 miliar untuk keperluan informasi tekonologi (IT), infrastruktur, peralatan kantor, dan kendaraan operasional PT Tirtakencana Tatawarna.

Ketiga, pelunasan utang bank senilai Rp 380 miliar kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). “Tidak terdapat dampak kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kegiatan operasiional, hukum, kondisi keuangan atau keberlangsungan usaha Perseroan,” tulis Kunia dalam keterangan resmi, Kamis (9/12).

AVIA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/12), dan menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2021.

Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), AVIA dan beberapa pemegang saham menawarkan total 11,77 miliar saham, yang terdiri dari sekitar 52,7% saham baru dan 47,3% dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting. Harga penawaran yang dipasang Rp 930 per lembar saham. Dus, AVIA mendapatkan dana segar senilai Rp 5,76 triliun atau setara US$ 400 juta.

Baca Juga: Saham Avia Avian (AVIA) terkena auto rejection bawah di hari pertama perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat