KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Services menilai, kontraktor jasa penambangan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menghadapi dua tantangan besar, yakni jatuh tempo obligasi pada Februari 2022 dan tren penurunan harga batubara. Per semester I-2020, Moodys’s mengatakan posisi kas Buma mencapai US$ 150 juta atau hampir tiga kali lipat dari rata-rata historis, yakni sekitar US$ 50 juta. Sebenarnya, saldo kas dan kas operasional Buma per 30 Juni 2020 tersebut cukup untuk membayar utang yang telah terjadwal sampai 18 bulan ke depan. Namun, bantalan kas Buma sebenarnya tipis dan diperkirakan tidak akan cukup untuk membayar kembali obligasi senilai US$ 350 juta yang jatuh tempo pada Februari 2022. Menanggapi hal ini, Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan, arus kas bebas (free cash flow) BUMA masih terkelola dengan baik, dengan rincian arus kas bebas (free cash flow) sebesar US$ 148 juta dan posisi kas mencapai US$ 195 juta. Di sisi lain, obligasi tersebut masih akan jatuh tempo pada tahun 2022 mendatang.
Anak usaha diperkirakan sulit bayar obligasi, ini kata Delta Dunia Makmur (DOID)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Services menilai, kontraktor jasa penambangan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menghadapi dua tantangan besar, yakni jatuh tempo obligasi pada Februari 2022 dan tren penurunan harga batubara. Per semester I-2020, Moodys’s mengatakan posisi kas Buma mencapai US$ 150 juta atau hampir tiga kali lipat dari rata-rata historis, yakni sekitar US$ 50 juta. Sebenarnya, saldo kas dan kas operasional Buma per 30 Juni 2020 tersebut cukup untuk membayar utang yang telah terjadwal sampai 18 bulan ke depan. Namun, bantalan kas Buma sebenarnya tipis dan diperkirakan tidak akan cukup untuk membayar kembali obligasi senilai US$ 350 juta yang jatuh tempo pada Februari 2022. Menanggapi hal ini, Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan, arus kas bebas (free cash flow) BUMA masih terkelola dengan baik, dengan rincian arus kas bebas (free cash flow) sebesar US$ 148 juta dan posisi kas mencapai US$ 195 juta. Di sisi lain, obligasi tersebut masih akan jatuh tempo pada tahun 2022 mendatang.