Anak usaha dongkrak kinerja Indo Kordsa



JAKARTA. Kinerja produsen kain ban PT Indo Kordsa Tbk berhasil menghijau pada paruh pertama tahun 2014 dengan torehan laba bersih tahun berjalan US$ 9,19 juta dan laba komprehensif US$ 10,87 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, hanya mencatat laba US$ 68.994, dan rugi komprehensif US$ 720.000.

Mengacu laporan keuangan perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BRAM ini, sumbangan kinerja positif perseroan berasal dari sumbangan anak usahanya di Thailand. Anak usaha ini bernama Thai Indo Kordsa yang mencatat laba US$ 1,07 juta di paruh pertama tahun 2014.

Pencapaian kinerja ini setelah periode yang sama 2013, Thai Indo Kordsa merugi US$ 656.271. Kerugian akibat dampak banjir besar yang melanda Thailand 2011. "Kinerja positif dipengaruhi performance perusahaan dan anak perusahaan yang telah membaik,” kata Deassy Aryanti, Sekretaris Perusahaan Indo Kordsa kepada KONTAN, Kamis (21/8)


Selain dari anak usaha, ekspor BRAM juga naik di paruh pertama 2014. Sebelumnya, Manajer Penjualan BRAM, Onny Gunawan pernah bilang, perusahaan menargetkan kontribusi ekspor BRAM naik menjadi 60% dari sebelumnya 55%. Artinya nilai ekspor BRAM sebesar US$ 61,9 juta atau US$ 56,7 juta.

Diantara negara tujuan pasar ekspor BRAM adalah: Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Taiwan. Mulai tahun ini, BRAM juga melebarkan pasar ekspor ke Tiongkok, salah satu pasar otomotif terbesar di dunia.

Kilau laba BRAM tak bisa dilepaskan dari kenaikan pendapatan BRAM. Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan BRAM naik 12,76% jadi US$ 103,17 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 91,49 juta.

Menilik lebih dalam laporan keuangan perseroan, kenaikan pendapatan terbesar BRAM berasal dari penjualan tire cord sebesar 83,39% dari total pendapatan atau senilai US$ 86,02 juta. Sisanya, senilai US$ 11,18 juta disumbang dari hasil penjualan yarn, dan senilai US$ 5,96 juta berasal dari penjualan polyester.

Sampai akhir tahun ini, BRAM menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dari realisasi pendapatan tahun 2013 lalu senilai US$ 200,16 juta. Itu artinya, BRAM mematok target pendapatan sampai akhir tahun ini menjadi US$ 240,2 juta.

Salah satu faktor yang akan menjadi penunjang kinerja BRAM adalah, adanya kenaikan produksi setelah pabrik barunya beroperasi bulan Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan