Anak Usaha Humpuss Berniat Masuk Dua Bursa



JAKARTA. Salah satu anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), yakni PT Humpuss Sea Transport akan melenggang ke lantai bursa. Perusahaan tersebut bahkan berniat masuk dua bursa sekaligus alias dual listing, Bursa Efek Indonesia (BEI) serta di Singapore Stock Exchange (SSX) .

Awalnya, Humpuss Sea cuma berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa Singapura. Tetapi belakangan Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta Humpuss Sea untuk mencatatkan sahamnya juga di BEI. "Kami sudah bertemu dengan BEI untuk membicarakan hal ini," ujar Presiden Direktur HITS Antonius W. Sumarlin, kemarin (21/4).

Jika semuanya oke, Humpuss Sea akan listing terlebih dulu di Bursa Singapura. Tahun depan, perusahaan ini akan menggelar IPO di SSX. Setelah itu barulah Humpuss Sea melantai di BEI.


Alasan melantai lebih dulu di Singapura karena Humpuss Sea bisa tersandung aturan pencatatan berantai atau chain listing dengan induk usahanya, HITS. "Kontribusi pendapatan HST ke HITS sangat besar, di atas 50%," kata Direktur Keuangan Humpuss Sea Hari Prastono Soeroso.

Antonius mengakui, ketimbang anak usaha HITS yang lain, kontribusi Humpuss Sea memang paling besar. HITS sudah menyiapkan rencana guna mengantisipasi aturan chain listing jika kelak Humpuss Sea melantai di BEI.

Caranya, HITS akan menggenjot kinerja anak perusahaannya yang lain yakni PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Dengan begitu kontribusi Humpuss Sea ke kantong HITS tak lagi dominan.

Makanya di tahun ini HITS akan memfokuskan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 23 juta untuk mengembangkan bisnis HTC. Belanja modal tersebut untuk membuat tujuh kapal pengangkut batubara berkapasitas 8.000 ton.

Pada 30 April 2009 nanti, HTC akan meneken perjanjian dengan PT Dok dan Perkapalan, anak perusahaan PT Timah Tbk (TINS), untuk pembuatan kapal angkut batubara itu. "Untuk pembuatan kapal sendiri baru akan mulai pada semester kedua 2009 nanti," ujar Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie