JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance (IBF) mencatatkan pembiayaan alat berat periode April 2012 mencapai Rp 400 miliar. Perusahaan menargetkan, sampai dengan Juni, anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) ini bisa membukukan pembiayaan hingga Rp 800 miliar."Sampai Juni, kami menargetkan pembiayaan bisa menembus Rp 800 miliar," kata Presiden Dirketur PT Intan Baruprana Finance Fred Manibog, di sela acara Investor Awards 2012, di Jakarta, Rabu (9/5) malam. Fred optimistis target itu bisa tercapai, mengingat saat ini sektor alat berat tumbuh cukup baik.Untuk tahun ini saja, Intan Baruprana menargetkan pembiayaan mencapai Rp 1,7 triliun. Angka ini naik 80% dibandingkan pencapaian pembiayaan tahun lalu yang sebesar Rp 989 miliar. Untuk menggenjot target tersebut, Intan Baruprana berniat mencari sumber pendanaan. Opsi yang diambil adalah penerbitan obligasi senilai Rp 500 miliar dan sisanya berasal dari pinjaman perbankan."Saat ini untuk obligasi masih menunggu peringkat dari Pefindo dan pinjaman perbankan kami akan kembali mengajukan penjajakan dengan beberapa bank lagi dengan total pinjaman lebih dari Rp 500 miliar," pungkas Fred.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anak usaha INTA target pembiayaan Rp 800 M di Juni
JAKARTA. PT Intan Baruprana Finance (IBF) mencatatkan pembiayaan alat berat periode April 2012 mencapai Rp 400 miliar. Perusahaan menargetkan, sampai dengan Juni, anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) ini bisa membukukan pembiayaan hingga Rp 800 miliar."Sampai Juni, kami menargetkan pembiayaan bisa menembus Rp 800 miliar," kata Presiden Dirketur PT Intan Baruprana Finance Fred Manibog, di sela acara Investor Awards 2012, di Jakarta, Rabu (9/5) malam. Fred optimistis target itu bisa tercapai, mengingat saat ini sektor alat berat tumbuh cukup baik.Untuk tahun ini saja, Intan Baruprana menargetkan pembiayaan mencapai Rp 1,7 triliun. Angka ini naik 80% dibandingkan pencapaian pembiayaan tahun lalu yang sebesar Rp 989 miliar. Untuk menggenjot target tersebut, Intan Baruprana berniat mencari sumber pendanaan. Opsi yang diambil adalah penerbitan obligasi senilai Rp 500 miliar dan sisanya berasal dari pinjaman perbankan."Saat ini untuk obligasi masih menunggu peringkat dari Pefindo dan pinjaman perbankan kami akan kembali mengajukan penjajakan dengan beberapa bank lagi dengan total pinjaman lebih dari Rp 500 miliar," pungkas Fred.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News