KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Anak usaha PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) yakni PT Komala Indonesia pada tanggal 28 November 2018 telah menandatangani perjanjian pinjaman berupa invoice financing dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Perolehan pinjaman bank tersebut senilai Rp 36 miliar dengan rincian Rp 30 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan bunganya 12,75% dan Rp 6 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan bunganya 12,75%. Edwin Widjaja, Direktur Utama HELI dalam keterbukaan informasi hari ini menyampaikan tujuan dari pinjaman tersebut adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dan modal kerja perusahaan. “Aset yang dijaminkan dalam pinjaman tersebut adalah satu unit helikopter dan aset tidak bergerak berupa tanah dan bangunan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (29/11) Dirinya menegaskan fasilitas pinjaman tersebut akan menunjang secara langsung terhadap berjalannya operasional entitas anak dan berdampak positif terhadap modal kerja dan operasional entitas anak. Selain itu dampak terhadap kelangsungan usaha juga akan menunjang modal kerja dan kelangsungan operasional entitas anak dan tidak berdampak hukum karena perolehan pinjaman tidak melanggar peraturan dan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anak usaha Jaya Trishindo (HELI) mendapat pinjaman senilai Rp 36 miliar
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Anak usaha PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) yakni PT Komala Indonesia pada tanggal 28 November 2018 telah menandatangani perjanjian pinjaman berupa invoice financing dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Perolehan pinjaman bank tersebut senilai Rp 36 miliar dengan rincian Rp 30 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan bunganya 12,75% dan Rp 6 miliar dengan jangka waktu 3 tahun dan bunganya 12,75%. Edwin Widjaja, Direktur Utama HELI dalam keterbukaan informasi hari ini menyampaikan tujuan dari pinjaman tersebut adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dan modal kerja perusahaan. “Aset yang dijaminkan dalam pinjaman tersebut adalah satu unit helikopter dan aset tidak bergerak berupa tanah dan bangunan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (29/11) Dirinya menegaskan fasilitas pinjaman tersebut akan menunjang secara langsung terhadap berjalannya operasional entitas anak dan berdampak positif terhadap modal kerja dan operasional entitas anak. Selain itu dampak terhadap kelangsungan usaha juga akan menunjang modal kerja dan kelangsungan operasional entitas anak dan tidak berdampak hukum karena perolehan pinjaman tidak melanggar peraturan dan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News