KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Tirta Industri (KTI), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (
KRAS) telah memulai konstruksi pembangunan instalasi pengolahan air desalinasi dan air demineralisasi.
Groundbreaking proyek yang berlokasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah digelar pada pekan lalu. Sea Water Reserve Osmosis (SWRO) atau proyek DDWP Sumbawa ini ditargetkan akan menyuplai PT Amman Mineral Industri air desalinasi sebanyak 266 m3 per jam dan air demineralisasi sebanyak 55 m3 per jam.
KTI ditunjuk oleh PT Amman Mineral Industri untuk menjadi penyedia air desalinasi dan air demineralisasi. Keduanya dibutuhkan dalam penyediaan air baku untuk operasional fasilitas smelter. Kerja sama dilakukan dengan skema bangun, milik, guna atau
build, own, and operate (BOO).
Baca Juga: Mantan Dirut Krakatau Steel Jadi Tersangka Proyek Blast Furnace Direktur Utama Krakatau Tirta Industri Alugoro Mulyowahyudi menjelaskan bahwa proyek DDWP Sumbawa akan menjadi portofolio tambahan atas kemampuan bisnis KTI di bidang penyediaan air industri. KTI berkerjasama dengan PT Padi Hijau Buana sebagai kontraktor
Engineering, Procurement, dan
Construction (EPC) yang akan melaksanakan pembangunan konstruksi proyek DDWP Sumbawa. "Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, kami yakin proyek ini akan dapat dilaksanakan sesuai jadwal. Hal-hal yang menjadi aspirasi dan harapan dari Amman Mineral Industri senantiasa kami perhatikan dalam proses penyelesaian proyek ini," kata Alugoro dalam rilis yang disiarkan Selasa (19/7). Presiden Direktur PT Amman Mineral Industri Rachmat Makkasau menyampaikan bahwa
groundbreaking proyek DDWP Sumbawa ini menggambarkan komitmen Amman Mineral dalam melanjutkan pembangunan proyek smelter sesuai amanat pemerintah Indonesia. Rachmat menyebut, proyek DDWP Sumbawa merupakan salah satu fasilitas pendukung yang penting bagi proses operasional fasilitas smelter. "Mobilisasi kontraktor, alat berat, dan tenaga kerja akan terus dilakukan mulai bulan Juli ini. Kami berharap KTI dapat menjalankan proses konstruksi dengan terus mengikuti peraturan yang berlaku di level pusat dan daerah," ujar Rachmat. Direktur Utama KRAS Silmy Karim menyampaikan, apresiasi atas kerja sama antara KTI dan Amman Mineral Industri.
Baca Juga: Anak Usaha Krakatau Steel Mengincar Bisnis Digitalisasi Kawasan Industri Seiring dengan perbaikan kinerja KRAS yang sudah berhasil mencetak laba selama dua tahun berturut-turut, Silmy berharap agar semua anak usaha KRAS bisa aktif melakukan ekspansi bisnis ke seluruh Indonesia. Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat Musyarifin mengatakan abhwa pembangunan instalasi pengolahan air laut sebagai salah satu sarana penunjang smelter menjadi tanda akan segera direalisasikannya pembangunan smelter Amman Mineral. Musyarifin menekankan upaya terpenuhinya kondusifitas lingkungan dan penggunaan sumber daya yang tersedia di Sumbawa Barat. "Agar pembangunan juga dapat memberikan dampak positif yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya masyarakat Sumbawa Barat," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto