Anak usaha Krakatau Steel tambah kapasitas air bersih industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui anak usahanya PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) yang bergerak di bidang pengolahan air baku industri, Rabu (29/8) meresmikan proyek Bendung Cipasauran dan WTP Cidanau yang berlokasi di Cipasauran, Kabupaten Serang, Banten.

Dengan beroperasinya Bendung Cipasauran dan WTP Cidanau ini, kapasitas air industri KTI meningkat 40% yang semula 1.800 lps menjadi 2.400 lps. Proyek ini juga merupakan bentuk sinergi BUMN antara Krakatau Steel, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang bertindak sebagai kontraktor, dan PT Yodya Karya sebagai pengawas proyek.

Direktur Utama Krakatau Tirta Industri Agus Nizar Vidiansyah mengatakan, wilayah Banten dikaruniai tiga titik reservoar sebagai penyangga kebutuhan air untuk masyarakat. Krakatau Tirta Industri berusaha menahan air selama mungkin di permukaan sebelum sampai ke laut lepas dengan cara mengolahnya untuk disalurkan kembali ke industri dan masyarakat.


"Dari pembangunan bendung Cipasauran ini diperoleh debit air baku sebesar 800 lps, diolah menjadi air berih 600 lps untuk water treatment plant (WTP) Cidanau, dan 200 lps di WTP Krenceng. Pipa yang terpasang untuk transmisi dan distribusi menggunakan produk pipa PT KHI Pipe Industries, anak usaha KRAS, dengan diameter 750 mm sepanjang kurang lebih 29 KM," ujar Vidiansyah dalam keterangan pers, Kamis (30/8).

Vidiansyah menjelaskan bahwa kebutuhan air bersih di wilayah Banten adalah sebesar 3.500 lps. “Saat ini, PT KTI tengah melakukan kajian untuk dapat meningkatkan kapasitas produksinya di tiga tahun ke depan menjadi 3.000 lps. Harapannya proyek pengembangan ini dapat direalisasikan bersama Adhi Karya yang sudah menyatakan ketertarikannya," tambah Vidiansyah.

Selain digunakan untuk industri, mini WTP dibangun berkapasitas 5 lps yang digunakan untuk kebutuhan air di lokasi bendung serta disumbangkan air bersihnya kepada masyarakat sekitar.

Direktur Utama Krakatau Steel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menyatakan, bendung Cipasauran ini adalah bentuk realisasi dalam hal meningkatkan performa pelayanan kepada konsumen. Menurutnya, PT KTI terus melakukan ekspansi, salah satunya adalah mencari sumber air baku demi kontinuitas suplai. Sebagai salah satu sungai yang tidak terlalu jauh dari pompa air baku Cidanau, Sungai Cipasauran memiliki potensi ketersediaan air.

"Dengan kapasitas 600 lps, keberadaan Bendung Cipasauran ini akan menunjang suplai air bersih untuk proyek 10 juta ton kluster baja di Cilegon yang akan direncanakan rampung pada 2025," ujar Mas Wig, Kamis (30/8).

Mas Wig menambahkan, potensi pasar air bersih untuk industri tidak hanya untuk industri baja saja, melainkan juga Cilegon memiliki salah satu industri dasar kimia terbesar yakni PT Chandra Asri Petrochemical dan industri pendukung lainnya. “Proyek ini sekaligus mendukung Kota Cilegon menjadi salah satu kawasan industri strategis di Indonesia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati