KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (
META), PT Margautama Nusantara (MUN), berencana melakukan penambahan modal. MUN merupakan perusahaan terkendali META, di mana Perseroan memiliki 76,51% dari modal ditempatkan dan disetor MUN. “MUN berencana untuk melakukan penambahan modal dengan menerbitkan 3.506 saham baru, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 70.000.000 kepada MPTI dan Warrington,” ujar Direktur Utama META M Ramdani Basri dalam keterbukaan informasi. Sebanyak 833 saham baru akan diterbitkan kepada MPTI dengan nilai penyetoran sebesar Rp 1,24 miliar per saham atau seluruhnya sebesar Rp 1,03 triliun.
Lalu, sebanyak 2.673 saham baru akan diterbitkan kepada Warrington dengan nilai penyetoran sebesar Rp 1,24 miliar per saham atau seluruhnya sebesar Rp 3,31 triliun.
Baca Juga: Berprospek Positif, Sejumlah Sentimen Ini Jadi Pendukung Sektor Menara Telekomunikasi Rencana penambahan modal MUN akan berdampak pada kepemilikan META dalam MUN terdilusi, dari semula 76,51% menjadi 43,39%. “Laporan keuangan MUN menjadi tidak lagi dikonsolidasikan oleh Perseroan,” paparnya. Ramdani mengatakan, ada dua manfaat utama dari rencana transaksi ini. Pertama, pelunasan Fasilitas Kredit MUN yang akan menghilangkan utang jangka panjang dan beban bunga terkait yang akan meningkatkan profitabilitas META.
MUN memiliki fasilitas kredit terutang dengan pokok sebesar Rp 4,03 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Digital BCA (Fasilitas Kredit MUN). Dana pinjaman tersebut seluruhnya telah digunakan untuk membiayai pembelian 40% saham dalam PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) oleh MUN pada tanggal 10 Oktober 2022. “MUN wajib untuk melakukan pembayaran kembali atas Fasilitas Kredit MUN tersebut berikut bunga terkait selambat-lambatnya pada tanggal 29 Desember 2023,” ungkapnya.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Mau Delisting Saham, Investor Ritel Bisa Dapat Untung Kedua, tercapainya skema sumber pembiayaan jangka panjang atas transaksi JJC menggunakan penyertaan modal langsung. Selanjutnya, meskipun Rencana Transaksi akan mengakibatkan dilusi kepemilikan META dalam MUN, Perseroan akan tetap memiliki investasi aktif di tiga sektor, yaitu jalan tol, air dan energi terbarukan. “META juga dapat mengembangkan usaha di sektor lain berdasarkan keputusan bisnis ke depannya,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli