Anak usaha Nusantara Infrastructure (META) peroleh pinjaman Rp 95 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Potum Mundi Infranusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menerima dukungan pendanaan melalui pemberian fasilitas pinjaman berjangka senior senilai Rp 95 miliar dari PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). IIF sendiri merupakan salah satu pemegang saham PT Nusantara Infrastructure Tbk.

Pemberian fasilitas pinjaman berjangka senior ini diantaranya akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis Potum di sektor air bersih di beberapa daerah di Indonesia.

Presiden Direktur Potum Mundi Nusantara Danni Hasan menyatakan, sebagai salah satu pemegang saham META, IIF turut serta mendukung perusahaan tersebut dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor pengelolaan air bersih.

Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) proyeksikan pendapatan di 2021 bisa tumbuh 50%

"Langkah ini kami jadikan sebagai momen positif untuk dapat mendukung target dan pencapaian dalam memperkuat pengembangan bisnis aset baru di beberapa daerah strategis di Indonesia. Diantaranya untuk mendukung pengembangan kawasan industri Semarang sebesar 100 liter/detik serta kawasan perumahan dan industri di Kabupaten Bekasi sebesar 200 liter/detik,” ungkap Danni dalam siaran resmi yang diterima kontan.co.id, Rabu (6/1).

Pemberian fasilitas pinjaman berjangka senior ini terdiri atas pembiayaan konvensional yang diberikan kepada POTUM dalam jangka waktu selama 11 tahun. Dalam perjanjian kerjasama ini, PT Bank Central Asia Tbk bertindak sebagai agen jaminan dan agen penampungan.

Potum sebagai salah satu anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk saat ini telah mengoperasikan tiga instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant (WTP) dengan total kapasitas 2.025 liter/detik. Yakni, melalui PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) yang terletak di Serang, Banten; PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan, Sumatera Utara;  dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) di Cikokol, Tangerang, Banten.

Air bersih yang dihasilkan ketiga WTP tersebut kemudian disalurkan melalui Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat untuk memenuhi kebutuhan industri dan perumahan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menanggulangi krisis air bersih yang berkembang di Indonesia.

Selanjutnya: Dua proyek rampung, META proyeksikan pendapatan di 2021 bisa tumbuh 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat