KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasnur Group berencana mengantarkan salah satu anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, rencana itu baru akan terwujud minimal pada semester pertama tahun depan. Syamsul Bachri Djadi, Direktur Keuangan PT Hasnur Citra Terpadu dan PT Barito Putera Plantation mengatakan, rencana penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) belum bisa dilakukan pada tahun ini. "Untuk tahun ini, mungkin kami belum bisa melakukan IPO. Apalagi sekarang sudah bulan Agustus. Kami harus melakukan proses penjajakan terlebih dahulu," jelasnya dalam jumpa pers di Caribou Cafe, Jakarta, Rabu (15/8). Syamsul mengatakan, perusahaan masih akan fokus mengembangkan ekspansi bisnis di dalam negeri dan di luar negeri. "Akan ada kemungkinan tetap menggelar IPO. Targetnya mungkin pada semeser I-2019 nanti," imbuh Syamsul. Rencananya, anak usaha Hasnur Group yang bakal dilepas ke publik adalah perusahaan yang berasal dari sektor pertambangan batubara, PT Hasnur Jaya International (HJI). "Saat ini kami masih memiliki cadangan batubara 200 juta metrik ton. Kami juga melihat kebutuhan terhadap batubara masih cukup besar. Maka kami akan mendorong sektor ini untuk melantai di pasar modal Indonesia pada tahun depan," tandasnya. Nantinya, dana hasil IPO akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal HJI yang mencapai Rp1,2 triliun-Rp1,4 triliun. Dana belanja modal itu akan digunakan untuk mengembangkan unit bisnis di sektor pertambangan batubara, terutama pada bidang infrastruktur dan logistik. Saat ini, nilai aset HJI mencapai Rp 2 triliun. Sementara nilai aset Hasnur Group mencapai 4,98 triliun per tahun 2017 lalu. Hasnur Group membukukan pendapatan Rp 2 triliun pada tahun lalu. Harapannya, tahun ini pendapatan perusahaan bisa mendaki 21% year on year.
Anak usaha pertambangan Hasnur Group akan IPO tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasnur Group berencana mengantarkan salah satu anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, rencana itu baru akan terwujud minimal pada semester pertama tahun depan. Syamsul Bachri Djadi, Direktur Keuangan PT Hasnur Citra Terpadu dan PT Barito Putera Plantation mengatakan, rencana penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) belum bisa dilakukan pada tahun ini. "Untuk tahun ini, mungkin kami belum bisa melakukan IPO. Apalagi sekarang sudah bulan Agustus. Kami harus melakukan proses penjajakan terlebih dahulu," jelasnya dalam jumpa pers di Caribou Cafe, Jakarta, Rabu (15/8). Syamsul mengatakan, perusahaan masih akan fokus mengembangkan ekspansi bisnis di dalam negeri dan di luar negeri. "Akan ada kemungkinan tetap menggelar IPO. Targetnya mungkin pada semeser I-2019 nanti," imbuh Syamsul. Rencananya, anak usaha Hasnur Group yang bakal dilepas ke publik adalah perusahaan yang berasal dari sektor pertambangan batubara, PT Hasnur Jaya International (HJI). "Saat ini kami masih memiliki cadangan batubara 200 juta metrik ton. Kami juga melihat kebutuhan terhadap batubara masih cukup besar. Maka kami akan mendorong sektor ini untuk melantai di pasar modal Indonesia pada tahun depan," tandasnya. Nantinya, dana hasil IPO akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal HJI yang mencapai Rp1,2 triliun-Rp1,4 triliun. Dana belanja modal itu akan digunakan untuk mengembangkan unit bisnis di sektor pertambangan batubara, terutama pada bidang infrastruktur dan logistik. Saat ini, nilai aset HJI mencapai Rp 2 triliun. Sementara nilai aset Hasnur Group mencapai 4,98 triliun per tahun 2017 lalu. Hasnur Group membukukan pendapatan Rp 2 triliun pada tahun lalu. Harapannya, tahun ini pendapatan perusahaan bisa mendaki 21% year on year.