JAKARTA. Kemenangan PT Saka Energi Indonesia mengakuisisi 75% saham Blok Ujung Pangkah milik PT Hess Indonesia tergolong mengejutkan. Sebab pada 2 Desember 2013, Hess menyatakan bahwa kongsi Pertamina dan PTT Exploration & Production (PTTEP) yang keluar sebagai pembeli dua aset utama Hess di Indonesia. Waktu itu, perusahaan minyak asal Amerika Serikat ini mengumumkan bahwa kongsi Pertamina dan PTTEP memborong 75% Blok Ujung Pangkah seharga US$ 650 juta. Pada saat bersamaan, mereka juga memborong 23% saham Blok Natuna Sea A senilai US$ 650 juta. Alhasil, nilai transaksi penjualan dua blok migas itu mencapai US$ 1,3 miliar. Nyatanya, 10 Januari 2014, Hess berubah haluan dan memenangkan Saka Energi sebagai pembeli 75% Blok Ujung Pangkah. Belum jelas dasar pertimbangan Hess membatalkan pembelian Pertamina-PTTEP atas 75% Blok Ujung Pangkah.
Anak usaha PGN tekuk kongsi dua raksasa
JAKARTA. Kemenangan PT Saka Energi Indonesia mengakuisisi 75% saham Blok Ujung Pangkah milik PT Hess Indonesia tergolong mengejutkan. Sebab pada 2 Desember 2013, Hess menyatakan bahwa kongsi Pertamina dan PTT Exploration & Production (PTTEP) yang keluar sebagai pembeli dua aset utama Hess di Indonesia. Waktu itu, perusahaan minyak asal Amerika Serikat ini mengumumkan bahwa kongsi Pertamina dan PTTEP memborong 75% Blok Ujung Pangkah seharga US$ 650 juta. Pada saat bersamaan, mereka juga memborong 23% saham Blok Natuna Sea A senilai US$ 650 juta. Alhasil, nilai transaksi penjualan dua blok migas itu mencapai US$ 1,3 miliar. Nyatanya, 10 Januari 2014, Hess berubah haluan dan memenangkan Saka Energi sebagai pembeli 75% Blok Ujung Pangkah. Belum jelas dasar pertimbangan Hess membatalkan pembelian Pertamina-PTTEP atas 75% Blok Ujung Pangkah.