Anak usaha Pupuk Indonesia ingin akusisi Rekind



KONTAN.CO.ID - PT Pupuk Indonesia Energi (PI-Energi) yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia tepat berusia tiga tahun pada Jumat (18/8). 

Dalam rangka memperingati hari jadinya, PI Energi pun melakukan penndatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) untuk melakukan akusisi PT Rekind Daya Mamuju (RDM).

RDM adalah perusahaan yang membangun, memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x25 megawatt (MW) di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat untuk disalurkan kepada PT PLN (Persero).


Direktur Utama PI Energi, Tentaminarto Tri Februartono mengatakan aksi korporasi yang dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun untuk menunjukkan kepada publik jika PI Energi mampu melakukan aksi-aksi korporasi yang memiliki nilai strategis meakipun baru berusia tiga tahun. 

"Semua aksi korporasi kami lakukan untuk kemandirian sekaligus kedaulatan energi nasional serta untuk mendukung bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) beserta anak perusahaannya,"ujar Tenta dalam siaran pers pada Jumat (18/8).

Lebih lanjut Tenta bilang selain untuk kemandirian dan kedaulatan energi nasional, akusisi juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN Pupuk. Menurutnya peningkatan daya saing dilakukan dengan mengupayakan efisiensi biaya produksi pupuk oleh BUMN pupuk melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan penghematan bahan baku serta energi.

Menurut Tenta, pasokan energi berupa listrik, uap dan gas kepada pabrik pupuk oleh PI Energi diberikan dengan kompetensi yang tinggi sesuai kebutuhan industri dan harga energi yang kompetitif sebagai salah satu komponen Harga Pokok Produksi Utama. "Untuk meningkatkan daya saing produk-produk grup pupuk Indonesia di Pasaran,"ujarnya.

Direktur Operasi PI Energi, Kuntari Laksmitadewi Wahtyningdyah menambahkan PI Energi didirikan tiga tahun lalu dengan misi utama untuk menambah komponen energi di dalam grup Pupuk Indonesia dari cost cwntre mwnjadi profit centre.

Pria yang akrab disapa Tata ini juga bilang PI Energi juga dibentuk sebagaiblaangkah energy business clustering di dalam Holding Pupuk Indonesia yang nantinya akan dikelola oleh PI Energi. PI Energi menurutnya diberi amanah untuk memasok kebutuhaan energi dan utilitas bagu seluruh anak perusahaan di dalam kelompok uaaha PT Pupuk Indonesia (Persero).

"Yang bergerak di industri pupuk dan agrokimia,"kata Tata.

Tata juga bilang jika PI Energi tengah fokus pada investasi pengembaangan proyek Gresik Gas Cogeneration Plant (GGCP). Menurutnya proyek GGCP adalah proyek yang dilaksanakan untuk meningkatkan permintaan listrik dan steam dari PT Petrokimia Gresik (PG)

"Saat ini PG tengah mengembangkan fasilitas produksi terbarunya yaitu Pabrik Amurea II,"imbuh Tata.

Selain mengakusisi RDM dan membangun GGCP, PI Energi juga telah melakukan akusisi saham mayoritas PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) di Bontang, Kalimantan Timur pada akhir tahun 2016. Akusisi dilakukan swbagai wujud energy business clustering di grup Pupuk Indonesia.

Untuk remcana jangka pendek ke depannya, PI Energi menargetkan untuk mengembangkan IPP baru untuk memenuhi kebutuhan PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh dan PT Pupuk Kujang di Cikampek. Memasuki tahun ketiga, PI Energi juga fokus untuk menjadi off taker uramanta yaitu pabrik-pabrik pupuk di dalam kawasan industri Grup Pupuk, terutama di Bontang dan Gresik karena Industri Pupuk adalah salah satu industri yang membutuhkan energi dalam volume besar dengan tingkat kehandalan yang tinggi.

Membangun IPP sendiri adalah solusi yang doberikaan PI Energi untuk menjamin kontinuitas operasional pabrik-pabrik di dalam grup Pupuk Indonesia. Saat ini, seluruh aksi korporasi berupa akusisi IPP dilaksanakan dalam rangka energy businesa clustering di Grup Pupuk Indonesia di bawah pengelolaan PI Energi.

Dalam jangka panjang, PI Energi berniat untuk melebarkaaan sayapnya dengan mengembangkan atau mengakusisi IPP di luar grup Pupuk Indonesia. Dengan begitu Tenta berharap PI Energi dapat memulai kiprah di tidak hanya di dalam grup Pupuk Indonesia, tapi juga dalam bisnis IPP skala nasional.

"Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina