KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih pembiayaan sindikasi syariah pertamanya senilai US$ 60 juta atau setara Rp 920 miliar. Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA. Analis menilai hal ini bakal membawa katalis positif bagi pergerakan saham DOID.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo melihat fasilitas pembiayaan tersebut akan ikut mendorong prospek DOID dalam menumbuhkan kinerja bisnisnya. "DOID masih memiliki prospek kinerja yang bagus di sisa tahun ini," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/9).
Dari sisi pergerakan saham, DOID melaju di zona hijau pada perdagangan hari ini, dan menutup pasar dengan penguatan 4,48% ke posisi Rp 420 per saham. William masih menyematkan rekomendasi
buy untuk DOID dengan mencermati
support Rp 378 dan
resistance di harga Rp 500 per saham.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) Melonjak Terdorong GIIAS, Simak Rekomendasi Sahamnya Pengamat Pasar Modal dan
Founder WH Project William Hartanto turut melihat pembiayaan sindikasi kepada BUMA bisa membawa sentimen positif bagi saham DOID. Apalagi, secara teknikal DOID tampak punya momentum apik lantaran sudah berhasil menembus
resistance di level Rp 400. Dus, dalam jangka pendek - menengah William memperkirakan DOID berpotensi menuju ke area harga Rp 454 - Rp 470. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan
buy, namun
stoploss jika menurun di bawah posisi Rp 360. "Ini strateginya
swing tading, orientasi waktunya pendek-menengah," tandas William. Sebagai informasi, pembiayaan senilai US$ 60 juta itu akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028. Dalam fasilitas pembiayaan ini, PT Bank Muamalat Indonesia berpartisipasi senilai US$ 50 juta sekaligus berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan. Adapun, BUMA merupakan bagian dari Delta Dunia Group dan menjadi salah satu kontraktor pertambangan batubara di Indonesia yang telah berhasil menjalankan strategi diversifikasi.
Baca Juga: Cashflow Emiten Ritel Turun, Ini Prospek dan Rekomendasi Sahamnya Di antaranya melalui aktivitas pertambangan
metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021.
Pada kuartal I-2023, bisnis
metallurgical coal dan infrastruktur Delta Dunia Group berhasil menyumbang 15% pendapatan grup. Didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional berhasil meningkatkan pendapatan US$ 409 juta atau setara Rp 6,13 triliun, meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi