Anak usaha RNI rambah bisnis sapi



JAKARTA. Setelah menjalani bisnis distribusi farmasi, alat kesehatan, kelapa sawit dan gula, PT Rajawali Nusindo bakal menambah portofolio bisnis sebagai pemasok daging sapi. Ini sebagai bentuk tindaklanjut kerjasama bisnis peternakan sapi antara sang induk, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan PT Berdikari pertengahan bulan ini.

Menurut Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro, aset 42 cabang yang Nusindo miliki sepertinya sayang jika tidak dimanfaatkan secara maksimal. "Ini bisa membantu distribusi sapi," katanya beberapa waktu lalu.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Rajawali Nusindo Ananto Widodo U memperkirakan bila pembibitan dan penggemukan sapi baru dimulai tahun ini, berarti pemotongan baru bisa dilakukan satu hingga dua tahun lagi. "Kami harus menyiapkan cool storage dan sumber daya manusianya dulu," ungkapnya kepada KONTAN.


Meski mengaku belum menghitung kontribusi bisnis, Rajawali Nusindo berharap besar dari bisnis distribusi sapi ini. Maklum, kebutuhan daging sapi yang selalu minus menjadi alasan utama. Makanya, Ananto berhasrat ingin memotong rantai distribusi dari pabrikan sampai distributor demi mendapat harga daging sapi di tingkat pabrikan yang lebih tinggi.

Sejauh ini, mesin penggerak kinerja Rajawali Nusindo adalah sebagai pemasok alat farmasi dan alat kesehatan dimana tahun ini ditargetkan bisa menyumbang Rp 3 triliun. Lantas sebagai pemasok kelapa sawit dengan target pendapatan sebesar Rp 700 miliar tahun ini. Terakhir, distribusi gula yang baru dimulai bulan Juni tahun ini dengan target Rp 400 miliar. Sekitar 80% produk yang didistribusikan Rajawali Nusindo merupakan produk anak usaha RNI.

Tahun ini, Rajawali Nusindo menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun. Tidak jauh berbeda dari pencapaian tahun lalu. Adapun target marjin usaha sebesar 13% tahun ini dibanding 10% tahun lalu. Adapun realisasi pendapatan sampai semester satu sudah Rp 1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon