Anak usaha Sarana Meditama (SAME) mulai operasikan RS Omni Hospitals Pekayon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) melalui anak usahanya PT Kurnia Sejahtera Utama mulai mengoperasikan rumah sakit terbarunya yakni Omni Hospitals Pekayon Bekasi.

Soft opening rumah sakit keempat milik Sarana Meditama Metropolitan tersebut telah dilakukan hari ini, Senin (10/9). Dengan begitu, rumah sakit ini sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Rumah Sakit Omni Pekayon mulai dibangun pada Desember 2017 dan memasuki tahap topping off atau tutup atap pada Mei 2018. Total investasi yang digelontorkan untuk pembangunan rumah sakit ini mencapai US$ 450 juta, termasuk untuk pengadaan lahan.


Hassan Themas, Direktur PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk mengatakan, rumah sakit baru jaringan Omni tersebut masih masuk dalam golongan tipe B. Namun, perusahaan menargetkan standar Omni Hospitals Pekayon bisa segera menyamai tiga rumah sakit terdahulunya.

"Omni Hospitals di Pulomas, Alam Sutera, dan Cikarang sudah mendaptkan sertifikasi setara bintang lima. Kami rumah sakit Pekayon ini juga akan seperti itu nantinya," kata Hasan saat grand opening Omni Hospitals Pekayon, Senin (10/9).

Rumah Sakit Omni Pekayon dibangun dengan luas bangunan 20.000 meter persegi (m2) yang terdiri dari delapan lantai, termasuk dua basement. Rumah Sakit ini memiliki kapasitas 184 tempat tidur untuk kelas perawatan mulai kelas tiga sampai VVIP, 46 poliklinik, delapan bed IGD, lima ruang operasi, 17 bed ICU-NICU-PICU, dan 11 bed hemodialosis.

Hasan mengatakan, pihaknya memposisikan Omni Hospitals Pekayon sebagai rumah sakit kelas menengah ke atas. Selain dilayani oleh dokter-dokter spesialis, rumah sakit ini juga dilengkapi peralatan modern seperti CT-Scan 128 slices, MRI 1,5 Tesla, Cath Lab, Endoscopy, Arthoscopy, Hemodialisa, dan Laboratorium.

Setelah Pekayon, sejatinya, Sarana Meditama juga punya proyek sejenis di Balikpapan. Namun progres pengerjaan proyek ini masih belum ada titik terang. Pembangunan rumah sakit itu tertunda hingga saat ini karena industri komoditas sedang lesu. "Dulu kami beli tanah itu saat komoditas lagi booming. Sekarang industrinya lagi lesu, jadi kami belum tahu kapan akan mulai dibangun. Saat ini kami masih survei pasar, " kata Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi