JAKARTA. Salah satu anak usaha Sinarmas Group, PT Smart Telecom melakukan backdoor listing alias mencatatkan sahamnya di lantai bursa tanpa IPO. Smart Telecom menyerap 99,6% dari total saham baru yang diterbitkan melalui penawaran saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) oleh PT Mobile-8 Telecom (FREN). Hal itu membuat Smart Telecom menjadi pemilik mayoritas FREN. Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik mengatakan, dari total 74,072 miliar saham baru yang diterbitkan hanya 297 juta saham yang dieksekusi oleh investor publik atau sekitar 0,2%. Hampir seluruhnya merupakan investor individu. Sementara sisanya akan diserap oleh pembeli siaga. Adapun pembeli siaganya merupakan pemegang saham mayoritas Smart Telecom. Mereka adalah PT Bali Media Telekomunikasi, PT Wahana Inti Nusantara, serta PT Global Nusa Data. Dengan kepemilikan itu, maka setelah rights issue, ketiga perusahaan tersebut akan menguasai mayoritas saham FREN.
Anak usaha Sinarmas Group backdoor listing saham FREN
JAKARTA. Salah satu anak usaha Sinarmas Group, PT Smart Telecom melakukan backdoor listing alias mencatatkan sahamnya di lantai bursa tanpa IPO. Smart Telecom menyerap 99,6% dari total saham baru yang diterbitkan melalui penawaran saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) oleh PT Mobile-8 Telecom (FREN). Hal itu membuat Smart Telecom menjadi pemilik mayoritas FREN. Sekretaris Perusahaan FREN Chris Taufik mengatakan, dari total 74,072 miliar saham baru yang diterbitkan hanya 297 juta saham yang dieksekusi oleh investor publik atau sekitar 0,2%. Hampir seluruhnya merupakan investor individu. Sementara sisanya akan diserap oleh pembeli siaga. Adapun pembeli siaganya merupakan pemegang saham mayoritas Smart Telecom. Mereka adalah PT Bali Media Telekomunikasi, PT Wahana Inti Nusantara, serta PT Global Nusa Data. Dengan kepemilikan itu, maka setelah rights issue, ketiga perusahaan tersebut akan menguasai mayoritas saham FREN.