JAKARTA. PT Gawi Bahandep Sawit Mekar (GBSM) yang berlokasi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, salah satu anak usaha Triputra Agro Persada (TAP) Group, memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dari Kementerian Pertanian, hari ini 28 Februari 2014. “Ini pertama kalinya perusahaan dari Triputra Agro Persada Group memperoleh sertifikat ISPO. Tentu kami bangga. Kami berharap pencapaian ini segera diikuti oleh perusahaan kami lainnya,” kata Rianto Hanafiah, Chief of External Relations & Sustainability TAP Group dalam siaran persnya (28/2). Menurut Tjandra, dua perusahaan lain dari kelompok ini, yakni PT Brahma Binabakti di Jambi dan PT First Lamandau Timber International di Kalimantan Tengah, juga sudah lolos audit dari lembaga sertifikasi, tinggal menunggu verifikasi dari Komisi ISPO guna memperoleh sertifikatnya. Perolehan sertifikat ISPO menunjukkan perusahaan telah mendukung 3 pilar prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu layak secara ekonomi, layak secara sosial dan ramah lingkungan. Selain itu, GBSM juga telah memenuhi 7 prinsip dalam kaidah pembangunan perkebunan berkelanjutan. Ketujuh prinsip tersebut meliputi, sistem perizinan dan manajemen perkebunan, penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tanggung jawab terhadap pekerja, tanggung jawab sosial dan komunitas, pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat, dan meningkatkan kemampuan usaha secara berkesinambungan. Triputra Agro Persada Group telah mempunyai 5 anak perusahaan dengan unit bisnis pabrik sawit atau crude palm oil (CPO) dan 20 perkebunan sawit yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anak usaha Triputra Agro terima sertifikasi ISPO
JAKARTA. PT Gawi Bahandep Sawit Mekar (GBSM) yang berlokasi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, salah satu anak usaha Triputra Agro Persada (TAP) Group, memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dari Kementerian Pertanian, hari ini 28 Februari 2014. “Ini pertama kalinya perusahaan dari Triputra Agro Persada Group memperoleh sertifikat ISPO. Tentu kami bangga. Kami berharap pencapaian ini segera diikuti oleh perusahaan kami lainnya,” kata Rianto Hanafiah, Chief of External Relations & Sustainability TAP Group dalam siaran persnya (28/2). Menurut Tjandra, dua perusahaan lain dari kelompok ini, yakni PT Brahma Binabakti di Jambi dan PT First Lamandau Timber International di Kalimantan Tengah, juga sudah lolos audit dari lembaga sertifikasi, tinggal menunggu verifikasi dari Komisi ISPO guna memperoleh sertifikatnya. Perolehan sertifikat ISPO menunjukkan perusahaan telah mendukung 3 pilar prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu layak secara ekonomi, layak secara sosial dan ramah lingkungan. Selain itu, GBSM juga telah memenuhi 7 prinsip dalam kaidah pembangunan perkebunan berkelanjutan. Ketujuh prinsip tersebut meliputi, sistem perizinan dan manajemen perkebunan, penerapan pedoman teknis budidaya dan pengolahan kelapa sawit, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tanggung jawab terhadap pekerja, tanggung jawab sosial dan komunitas, pemberdayaan kegiatan ekonomi masyarakat, dan meningkatkan kemampuan usaha secara berkesinambungan. Triputra Agro Persada Group telah mempunyai 5 anak perusahaan dengan unit bisnis pabrik sawit atau crude palm oil (CPO) dan 20 perkebunan sawit yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News