JAKARTA. Meski laju penyaluran kredit melambat, Bank Indonesia (BI) menilai, pertumbuhan kredit masih normal. Bank sentral meyakini, penurunan kredit pada semester II ini masih sesuai dengan fundamental Indonesia. Gubernur BI Darmin Nasution melihat, penurunan kredit lebih disebabkan perlambatan ekonomi global yang memberikan tekanan pada ekspor. "Ekonomi memang sedikit melambat yang kemudian berpengaruh pada kecepatan kredit," ujarnya pekan lalu. Tapi, menurut dia, penurunan pertumbuhan kredit tidak perlu dikhawatirkan lantaran kredit investasi masih tumbuh tinggi. Tahun ini, kredit investasi meningkat di atas 26%. Aliran kredit produktif ini menandakan sektor riil masih bergerak. "Pertumbuhan kredit 22%-23% masih masuk akal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 6,3%," tambahnya.
Analis: 2013, kredit bank tumbuh di bawah 20%
JAKARTA. Meski laju penyaluran kredit melambat, Bank Indonesia (BI) menilai, pertumbuhan kredit masih normal. Bank sentral meyakini, penurunan kredit pada semester II ini masih sesuai dengan fundamental Indonesia. Gubernur BI Darmin Nasution melihat, penurunan kredit lebih disebabkan perlambatan ekonomi global yang memberikan tekanan pada ekspor. "Ekonomi memang sedikit melambat yang kemudian berpengaruh pada kecepatan kredit," ujarnya pekan lalu. Tapi, menurut dia, penurunan pertumbuhan kredit tidak perlu dikhawatirkan lantaran kredit investasi masih tumbuh tinggi. Tahun ini, kredit investasi meningkat di atas 26%. Aliran kredit produktif ini menandakan sektor riil masih bergerak. "Pertumbuhan kredit 22%-23% masih masuk akal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 6,3%," tambahnya.