KONTAN.CO.ID - Kementerian ESDM tengah membahas rencana aturan baru terkait patokan harga batubara Domestic Market Obligation (DMO) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N Sommeng mengatakan, rencananya, harga batubara ditetapkan sebesar biaya produksi plus margin 15%-25% agar harga batubara lebih efisien. Namun, pelaku pasar justru merespon negatif isu ini. Buktinya, beberapa harga saham emiten batu bara pada penutupan perdagangan Rabu (13/9) tercatat mengalami penurunan. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) misalnya, turun 17,25% ke harga Rp 10.075 per saham. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga turun 8,04% ke harga Rp 1.715 per saham. Penurunan juga terjadi pada harga saham emiten batu bara lainnya, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,17%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 4,09%, PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 4,80%, PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 5,90%, serta PT Petrosea Tbk (PTRO) turun 5,16%.
Analis: Ada potensi downtrend saham batubara
KONTAN.CO.ID - Kementerian ESDM tengah membahas rencana aturan baru terkait patokan harga batubara Domestic Market Obligation (DMO) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N Sommeng mengatakan, rencananya, harga batubara ditetapkan sebesar biaya produksi plus margin 15%-25% agar harga batubara lebih efisien. Namun, pelaku pasar justru merespon negatif isu ini. Buktinya, beberapa harga saham emiten batu bara pada penutupan perdagangan Rabu (13/9) tercatat mengalami penurunan. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) misalnya, turun 17,25% ke harga Rp 10.075 per saham. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga turun 8,04% ke harga Rp 1.715 per saham. Penurunan juga terjadi pada harga saham emiten batu bara lainnya, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,17%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 4,09%, PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 4,80%, PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 5,90%, serta PT Petrosea Tbk (PTRO) turun 5,16%.