Analis: ANTM menahan eksplorasi



JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mencatat penyusutan biaya eksplorasi hingga 88,8% pada kuartal pertama ini. Analis Ciptadana Securities Wilim Hadiwijaya melihat, sepertinya ANTM sedang sedikit menahan ekspansinya di tengah penurunan harga komoditas."Kemungkinan sedikit menahan. Tapi tidak akan mempengaruhi kinerjanya secara signifikan," ucap Wilim.Tahun ini, Wilim memperkirakan pendapatan ANTM akan terkikis 7,88% dari Rp 11,29 triliun ke posisi Rp 10,4 triliun. Ini disebabkan oleh perseroan yang sudah tak dapat lagi melakukan ekspor bijih nikel. Padahal, bijih nikel menyumbang 30% terhadap pendapatan ANTM.Meski begitu, ia melihat bahwa laba yang ANTM kantungi masih bisa meningkat 46,85% dari Rp 409,94 miliar menjadi Rp 602 miliar di akhir tahun ini. Pasalnya, harga nikel tampak mengalami perbaikan. Selain itu, Wilim melihat bahwa proyek Chemical Grade Alumina (CGA) mulai akan berkontribusi terhadap raihan laba ANTM.Dia memperkirakan, asumsi harga rata-rata nikel yaitu US$ 16.000 per ton dan masih memiliki potensi untuk naik lagi. Sedangkan, rata-rata harga emas yaitu US$ 1.400 per ons. Angka tersebut malah lebih rendah dari harga rata-rata di tahun lalu senilai US$ 1.411.Saham ANTM tutup di harga Rp 1.125, naik 4,17% dibanding hari sebelumnya. Wilim merekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.080.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie