KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah sepanjang perdagangan Senin (9/5). IHSG rontok 319,16 poin atau anjlok 4,42% ke level 6.909,75. Untuk perdagangan hari ini (10/5), IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan. Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan bahwa IHSG kemarin ditutup melemah akibat kekhawatiran investor terhadap inflasi secara global yang akan lebih parah dibandingkan perkiraan. "Ada kemungkinan bahwa The Fed tidak akan bisa menahan inflasi yang menyebabkan aksi panik selling di bursa saham global," ujar Dennies dalam rilis, Selasa (10/5).
Untuk hari ini, IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick membentuk
long black body dengan volume tinggi, mengindikasikan trend bearish yang sangat kuat. Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran akan inflasi global yang tidak terbendung, juga menyebabkan ketidakpastian di pasar saham. IHSG diprediksi bergerak dengan support 1 pada level 6.818 dan support 2 di 6.727. Kemudian resistance 1 di 7.078 dan resistance 2 pada 7.247. "Di sisi lain, saat ini pasar saham mulai memasuki periode rilis kinerja emiten per Q1-2022," imbuh Dennies.
Baca Juga: IHSG Lunglai di Hari Kedua Usai Libur Panjang, Selasa 10 Mei 2022 Adapun untuk perdagangan Selasa (10/5), berikut rekomendasi saham dari Artha Sekuritas Indonesia: 1. PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) Rekomendasi:
Sell Entry level: Rp 565 - Rp 580 Target price: Rp 610 - Rp 630 Stop loss: Rp 555 2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM) Rekomendasi:
Sell Entry level: Rp 4.700 - Rp 4.750 Target price: Rp 4.900 - Rp 4.950 Stop loss: Rp 4.670
Baca Juga: IHSG Melemah Pada Awal Perdagangan Selasa (10/5), Terseret Anjloknya Bursa Global 3. PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) Rekomendasi:
Sell Entry level: Rp 1.590 - Rp 1.615 Target price: Rp 1.655 - Rp 1.680 Stop loss: Rp 1.580
Selain itu, pelaku pasar juga bisa mencermati saham
MEDC,
PGAS,
BNGA, dan
TMAS. "Saat ini kami belum memberikan rekomendasi beli, dikarenakan kondisi market yang kurang baik dibayangi oleh banyak ketidakpastian," tandas Dennies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto