Analis: Asing bakal terus membanjiri SBN



JAKARTA. Investor asing diprediksi akan terus membanjiri pasar obligasi pemerintah Indonesia. Head of Debt Research Danareksa Sekuritas Yudistira Slamet menduga, hingga akhir tahun 2016, bakal ada dana asing minimal Rp 10 triliun yang masuk ke pasar SBN.

Soalnya, imbal hasil yang ditawarkan SBN cukup menggiurkan. Mengacu Asian Bonds Online per 19 Agustus 2016, yield obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun tercatat 6,81%.

Angka tersebut mengungguli yield obligasi bertenor sama milik pemerintah China 2,69%, Jepang minus 0,08%, Singapura 1,73%, serta Thailand 2,07%.


"Kalau diperhatikan, di beberapa negara besar, yield obligasi pemerintah sudah negatif terutama untuk tenor satu tahun hingga lima tahun," tukasnya.

Sentimen positif juga akan bersumber dari terbukanya ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). Jika suku bunga BI mengecil, harga obligasi berpeluang menanjak. Kesempatan meraih kenaikan harga (capital gain) obligasi ini akan menarik minat investor.

Oleh karena itu, Yudistira menyarankan investor untuk memarkirkan dana pada obligasi negara bertenor panjang. Maklum, yield obligasi pemerintah berpotensi menyusut hingga tahun depan. Obligasi negara bertempo lama akan mengais capital gain lebih tinggi jika pasar bullish.

"Kalau bisa lebih dari 15 tahun. Sisa tahun 2016 yield turun tidak signifikan. Tahun depan yield pasti turun lagi," paparnya.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management sepakat, investor asing akan terus berburu SBN. Selain imbal hasil yang menarik, harga obligasi negara juga berpotensi melambung.

Editor: Yudho Winarto