JAKARTA. Di saat tak ada pihak yang memprediksi akan kemungkinan pembalikan arah rupiah, sejumlah analis melihat, pelemahan terhadap mata uang garuda ini mulai melambat. Pasalnya, defisit neraca perdagangan Indonesia mulai menurun dan cadangan devisa Indonesia dinilai masih dalam kondisi sehat. Sekadar mengingatkan, pada kuartal tiga lalu, rupiah melemah hingga 9% menjadi 14.651 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan kuartalan terbesar dalam dua tahun terakhir. Sebagai perbandingan, indeks 20 mata uang negara berkembang mencatatkan pelemahan sebesar 8,3% pada periode yang sama. Menurut Mitul Kotecha, head of foreign exchange and rates strategy for Asia Barclays di Singapura, laju pelemahan rupiah akan melemah dalam beberapa bulan ke depan. "Fundamental makroekonomi Indonesia tidak menjamin penurunan mata uang seperti ini," jelasnya.
Analis asing optimistis terhadap rupiah
JAKARTA. Di saat tak ada pihak yang memprediksi akan kemungkinan pembalikan arah rupiah, sejumlah analis melihat, pelemahan terhadap mata uang garuda ini mulai melambat. Pasalnya, defisit neraca perdagangan Indonesia mulai menurun dan cadangan devisa Indonesia dinilai masih dalam kondisi sehat. Sekadar mengingatkan, pada kuartal tiga lalu, rupiah melemah hingga 9% menjadi 14.651 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan kuartalan terbesar dalam dua tahun terakhir. Sebagai perbandingan, indeks 20 mata uang negara berkembang mencatatkan pelemahan sebesar 8,3% pada periode yang sama. Menurut Mitul Kotecha, head of foreign exchange and rates strategy for Asia Barclays di Singapura, laju pelemahan rupiah akan melemah dalam beberapa bulan ke depan. "Fundamental makroekonomi Indonesia tidak menjamin penurunan mata uang seperti ini," jelasnya.