KONTAN.CO.ID - Perusahaan consumer goods PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, keputusan tersebut bisa menjadi alasan perusahaan melakukan efisiensi. Misalnya, bila melihat bisnis beras yang tidak menarik. "Ada pembatasan seperti Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah," terang Reza kepada KONTAN, Selasa (26/9). Regulasi tersebut dinilai menjadi pemberat kinerja perusahaan. Sehingga keputusan tersebut bisa dinilai sebagai langkah efisiensi. Meskipun, tanpa ada aturan HET sekalipun, AISA masih bisa mengukur harga yang cocok di pasar. "Mungkin ada HET ini, ruang gerak jadi terbatas," imbuhnya. Reza menambahkan, aksi divestasi tersebut akan menampilkan dua sisi. Yakni selain bisa memberikan efek positif, namun juga bisa memberikan efek negatif. Oleh karena itu, dari AISA juga harus ada kejelasan, apakah semua anak usaha atau hanya sebagian saja yang akan didivestasi. Sisi negatif yang dimaksud diantaranya seperti adanya pengurangan porsi penjualan dari produk beras. Bila anak usaha banyak yang didivestasi, maka bisa menekan angka penjualan beras yang selama ini memberi kontribusi dominan. "Awal-awal akan terasa, kerja mereka akan ada penurunan," terangnya. Sehingga, menurut Reza AISA perlu memberikan rencana yang jelas mengenai rencana ke depan. Apakah akan memperkuat usaha non-beras atau tidak. Termasuk strategi penjualan, perluasan pasar, dan kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan penjualan. Dia mencermati pemberitaan sebelumnya terkait dengan kasus hukum pada PT Indo Beras Unggul. Adanya indikasi penimbunan dan permainan harga menyebabkan pemerintah menetapkan aturan HET. Selain itu, saham perusahaan yang terkena kasus hukum biasanya akan cenderung turun. "Untuk prospek AISA, merekomendasikan hold dengan target harga pada level 1.070," imbuhnya.
Analis: Aturan HET tekan bisnis beras Tiga Pilar
KONTAN.CO.ID - Perusahaan consumer goods PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, keputusan tersebut bisa menjadi alasan perusahaan melakukan efisiensi. Misalnya, bila melihat bisnis beras yang tidak menarik. "Ada pembatasan seperti Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah," terang Reza kepada KONTAN, Selasa (26/9). Regulasi tersebut dinilai menjadi pemberat kinerja perusahaan. Sehingga keputusan tersebut bisa dinilai sebagai langkah efisiensi. Meskipun, tanpa ada aturan HET sekalipun, AISA masih bisa mengukur harga yang cocok di pasar. "Mungkin ada HET ini, ruang gerak jadi terbatas," imbuhnya. Reza menambahkan, aksi divestasi tersebut akan menampilkan dua sisi. Yakni selain bisa memberikan efek positif, namun juga bisa memberikan efek negatif. Oleh karena itu, dari AISA juga harus ada kejelasan, apakah semua anak usaha atau hanya sebagian saja yang akan didivestasi. Sisi negatif yang dimaksud diantaranya seperti adanya pengurangan porsi penjualan dari produk beras. Bila anak usaha banyak yang didivestasi, maka bisa menekan angka penjualan beras yang selama ini memberi kontribusi dominan. "Awal-awal akan terasa, kerja mereka akan ada penurunan," terangnya. Sehingga, menurut Reza AISA perlu memberikan rencana yang jelas mengenai rencana ke depan. Apakah akan memperkuat usaha non-beras atau tidak. Termasuk strategi penjualan, perluasan pasar, dan kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan penjualan. Dia mencermati pemberitaan sebelumnya terkait dengan kasus hukum pada PT Indo Beras Unggul. Adanya indikasi penimbunan dan permainan harga menyebabkan pemerintah menetapkan aturan HET. Selain itu, saham perusahaan yang terkena kasus hukum biasanya akan cenderung turun. "Untuk prospek AISA, merekomendasikan hold dengan target harga pada level 1.070," imbuhnya.