KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) dilihat semakin membaik. Kinerja yang positif hingga pencatatan GOTOM menjadi pendorongnya. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan, GOTO berhasil mencatatkan kinerja yang solid sepanjang 2024. Perseroan mencetak pertumbuhan pendapatan double digit dan pencapaian EBITDA positif pada kuartal III-2024. "Hal ini menunjukkan adanya perbaikan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan untuk mengelola biaya secara lebih baik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/11).
Meski begitu, untuk mencapai laba bersih diperkirakan belum akan terjadi tahun ini. Sebab, tingginya biaya operasional yang terus berjalan, termasuk investasi untuk memperluas ekosistemnya, serta beban penyusutan aset yang signifikan. Menurut Mifta, meskipun tren menunjukkan perbaikan tetapi pencapaian laba bersih kemungkinan masih memerlukan waktu hingga beberapa kuartal mendatang, terutama jika perusahaan fokus pada pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga: Deutsche Bank Mengerek Target Harga Saham GOTO, Ini Alasannya Sebagai pengingat, GOTO mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 4,31 triliun. Hasil itu membaik 54,83% secara tahunan dari Rp 9,54 triliun per September 2023. Ke depan, Mifta menilai prospek GOTO tetap menjanjikan. Pendukungnya, katalis dari meningkatnya adopsi layanan digital di Indonesia, seperti e-commerce, layanan keuangan digital, dan transportasi online. Selain itu diversifikasi ekosistem GOTO memberikan potensi pertumbuhan yang lebih luas, khususnya dengan dukungan basis pengguna yang besar. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, katalis pendukung GOTO dari potensi pemangkasan suku bunga lanjutan dari The Fed dan Bank Indonesia (BI). "Pemangkasan suku bunga dinilai dapat memberikan efek 'reduction of borrowing cost', sehingga bisa mendorong kegiatan konsumsi rumah tangga masyarakat," sambungnya. Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, Henry Wibowo menyebutkan dengan hasil kinerja kuartal III, GOTO berada di jalur untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dan berkelanjutan. "Perkiraan kami untuk tahun 2025 menyiratkan peningkatan profitabilitas lebih lanjut karena kami memproyeksikan EBITDA yang disesuaikan sebesar US$ 80 juta untuk tahun ini," paparnya. Untuk kuartal IV ini, kinerja positif GOTO juga diperkirakan berlanjut. Hal itu mengingat musim liburan, dengan pemeriksaan salurannya menunjukkan kampanye festival belanja 11.11 yang kuat.
Selain itu, pencatatan saham dengan hak suara (MVS Seri B) juga dipandang sebagai sentimen positif. Ia menyebut hal itu dikarenakan investor telah menantikan kejelasan mengenai proses pengalihan MVS dari manajemen yang lama ke manajemen yang baru sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Dus, JP Morgan mempertahankan peringkat overweight GOTO. Lalu, Mifta dan Nafan memberikan rekomendasi
buy, dengan target harga masing-masing Rp 93 dan Rp 98.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari