KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat hampir pasti terwujud ketika pelaksanaan Federal Open Market Committee pada pekan depan. Di pekan yang sama, Bank Indonesia juga akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur. Lantas, bagaimana kondisi pasar obligasi nasional jika BI ikut menaikan suku bunga acuan Indonesia? Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan, jika BI 7-Day Repo Rate ikut mengalami kenaikan, hal itu menjadi sinyal negatif bagi pasar obligasi domestik. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan Indonesia merupakan wujud bahwa kondisi ekonomi dalam negeri sedang tidak stabil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai inflasi hingga melewati target yang ditentukan serta melemahnya kurs rupiah sampai di level yang tidak sesuai fundamental.
Analis: BI 7-DDR naik, sinyal negatif bagi pasar obligasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat hampir pasti terwujud ketika pelaksanaan Federal Open Market Committee pada pekan depan. Di pekan yang sama, Bank Indonesia juga akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur. Lantas, bagaimana kondisi pasar obligasi nasional jika BI ikut menaikan suku bunga acuan Indonesia? Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan, jika BI 7-Day Repo Rate ikut mengalami kenaikan, hal itu menjadi sinyal negatif bagi pasar obligasi domestik. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan Indonesia merupakan wujud bahwa kondisi ekonomi dalam negeri sedang tidak stabil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai inflasi hingga melewati target yang ditentukan serta melemahnya kurs rupiah sampai di level yang tidak sesuai fundamental.