Analis: BI masih mampu kendalikan rupiah, 7-Day Repo Rate bakal tetap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat hampir pasti terwujud ketika Federal Open Market Committee digelar pekan depan. Meski begitu, belum tentu di saat yang bersamaan Bank Indonesia akan ikut menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS kian membesar dalam sebulan terakhir. Hal ini didorong oleh membaiknya data-data ekonomi AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury.

Walau demikian, ia memperkirakan BI belum akan ikut menaikkan suku bunga acuan ketika Rapat Dewan Gubernur yang waktunya bersamaan dengan agenda FOMC. Pasalnya, tingkat inflasi Indonesia masih berada di level yang ditargetkan BI, yakni 3,5 ±1% pada tahun ini. Sementara inflasi tahunan hingga Februari lalu masih berada di level 3,18%.


“Kebijakan BI masih cukup akomodatif sejauh ini,” kata Made, Senin (12/3).

Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar sependapata. Ia menilai, belum saatnya BI mengubah suku bunga acuan kendati The Federal Reserve akan menaikan suku bunga.

Selain karena faktor inflasi, posisi nilai tukar rupiah saat ini belum menjadi sinyal bagi BI untuk menaikan suku bunga acuan.

Menurut Anil, nilai kurs rupiah masih berada di kisaran level yang wajar, walaupun dalam beberapa waktu terakhir terperosok ke level Rp 13.700-an terhadap dollar AS. “BI dengan intervensinya masih mampu mengendalikan rupiah ketika koreksi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini