JAKARTA. Di luar ekspektasi pasar, Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25% hari ini.Analis PT Commonwealth Bank, Mika Martumpal menilai kenaikan bunga acuan ini akan berdampak cukup kuat terhadap rupiah, khususnya dalam jangka pendek.Menurutnya, kenaikan BI rate ini cukup signfikan untuk menggiring rupiah menembus level support di Rp 8.960 per dollar AS. Nah, jika rupiah mampu menembus level tersebut, bisa membalikkan tren rupiah yang selama ini cenderung melemah.Dalam sebulan ke depan, Mika menargetkan rupiah berpeluang menguat ke level Rp 8.925 per dollar AS. "Dengan catatan, BI tidak mengintervensi terlalu kuat di pasar," ujarnya.Adapun, untuk jangka panjang, Mika menyebut, berlanjut atau tidaknya penguatan rupiah akan tergantung pada tindak lanjut BI. "Apakah BI akan kontinyu menaikkan suku bunga setiap bulan hingga bisa dibawah angka inflasi saat ini," urainya.Lanjutnya, kalau BI rate masih di bawah inflasi, maka penguatan rupiah tidak akan terlalu besar. Namun, untuk sementara memang sentimen negatif terhadap rupiah mereda. Pasalnya, inflasi lebih mudah dikendalikan, dan dana asing bisa semakin besar karena suku bunga semakin menarik. Hingga pukul 13.45 WIB, rupiah di pasar spot menguat di level Rp 9.009 per dollar AS, dari penutupan kemarin di Rp 9.014 per dollar AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: BI naikkan bunga, rupiah berpotensi ke Rp 8.925 per dollar AS
JAKARTA. Di luar ekspektasi pasar, Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25% hari ini.Analis PT Commonwealth Bank, Mika Martumpal menilai kenaikan bunga acuan ini akan berdampak cukup kuat terhadap rupiah, khususnya dalam jangka pendek.Menurutnya, kenaikan BI rate ini cukup signfikan untuk menggiring rupiah menembus level support di Rp 8.960 per dollar AS. Nah, jika rupiah mampu menembus level tersebut, bisa membalikkan tren rupiah yang selama ini cenderung melemah.Dalam sebulan ke depan, Mika menargetkan rupiah berpeluang menguat ke level Rp 8.925 per dollar AS. "Dengan catatan, BI tidak mengintervensi terlalu kuat di pasar," ujarnya.Adapun, untuk jangka panjang, Mika menyebut, berlanjut atau tidaknya penguatan rupiah akan tergantung pada tindak lanjut BI. "Apakah BI akan kontinyu menaikkan suku bunga setiap bulan hingga bisa dibawah angka inflasi saat ini," urainya.Lanjutnya, kalau BI rate masih di bawah inflasi, maka penguatan rupiah tidak akan terlalu besar. Namun, untuk sementara memang sentimen negatif terhadap rupiah mereda. Pasalnya, inflasi lebih mudah dikendalikan, dan dana asing bisa semakin besar karena suku bunga semakin menarik. Hingga pukul 13.45 WIB, rupiah di pasar spot menguat di level Rp 9.009 per dollar AS, dari penutupan kemarin di Rp 9.014 per dollar AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News