KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah ke depan sangat berpengaruh terhadap arah rupiah dalam jangka panjang. Jika salah langkah, maka rupiah berpotensi menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS. Vice President Research Analysis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan, meskipun BI bersikap lebih hawkish belakangan ini untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Referse Repo (BI-7DRR), tapi itu belum direncanakan. Kondisi tersebut membuat investor memandang BI terlalu compliant. Sehingga, jika BI terlalu lama menunggu untuk mengerek suku bunga acuan, bisa jadi memang sedikit menimbulkan kepanikan. "Rupiah bukan tidak mungkin bisa ke level Rp 15.000 per dollar AS. Itu mungkin, apalagi dengan Pemilu presiden tahun depan, hati-hati," kata Nico di Jakarta, Selasa (24/4).
Analis: BI perlu mengerek suku bunga demi menjaga rupiah jangka panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah ke depan sangat berpengaruh terhadap arah rupiah dalam jangka panjang. Jika salah langkah, maka rupiah berpotensi menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS. Vice President Research Analysis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan, meskipun BI bersikap lebih hawkish belakangan ini untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Referse Repo (BI-7DRR), tapi itu belum direncanakan. Kondisi tersebut membuat investor memandang BI terlalu compliant. Sehingga, jika BI terlalu lama menunggu untuk mengerek suku bunga acuan, bisa jadi memang sedikit menimbulkan kepanikan. "Rupiah bukan tidak mungkin bisa ke level Rp 15.000 per dollar AS. Itu mungkin, apalagi dengan Pemilu presiden tahun depan, hati-hati," kata Nico di Jakarta, Selasa (24/4).