KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan Asian Games 2018 akan lebih mendongkrak permintaan layanan data PT XL Axiata Tbk (EXCL). Kinerja EXCL diproyeksikan tetap bertumbuh di tengah persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin ketat. Laporan keuangan setahun penuh 2017 menunjukkan, kinerja EXCL positif. Pendapatan perusahaan tumbuh 7,19%
year on year menjadi Rp 22,86 triliun. Josscarios Jonathan S, analis Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, kinerja EXCL bertumbuh karena tersokong pendapatan data. Dalam setahun penuh, pendapatan data EXCL tumbuh 61,04% menjadi Rp 13 triliun. Perolehan ini menjadikan segmen data menyumbangkan porsi paling besar pada pendapatan perseroan.
Kinerja ini sejalan dengan fokus bisnis EXCL pada layanan data. Tahun ini, perusahaan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 7 triliun. Sebesar 50% akan digunakan untuk mengembangkan jaringan 4G di luar Pulau Jawa. Josscarios menambahkan, Pilkada dan Asian Games 2018 bisa menjadi
trigger pertumbuhan data pada tahun ini. Ia memperkirakan pertumbuhan permintaan data akan terjadi di masing-masing daerah yang menggelar Pilkada. Sebagai gambaran, untuk Pilkada di Jakarta tahun lalu, ia memproyeksikan permintaan data tumbuh 14%-16%. "Permintaan data diharapkan tumbuh," paparnya, Senin (12/2). Pada perhelatan Asian Games 2018, Josscarios menilai, masyarakat cenderung akan lebih banyak menggunaan layanan data daripada
short message service (SMS) dan telepon. Niko Margaronis, analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan, EXCL menjadi operator telko terbaik kedua di Indonesia. Ia mencatat lalu lintas data pengguna EXCL tumbuh signifikan yaitu 148% secara
year on year. Kenaikan ini didorong dari penambahan 9.200 BTS 4G. "EXCL telah bergerak lebih agresif dalam memberikan layanan data," kata Niko, dalam riset 2 Februari 2018. Josscarios menyebut, dari sisi utilisasi, EXCL memang lebih unggul dari PT Indossat Tbkl (ISAT) dan bisa mendukung efisiensi dalam menyediakan kualitas data yang diberikan.
Namun, tantangan yang datang dari sisi margin yang tergerus masih harus dihadapi pada tahun ini. Josscarios mengatakan, penurunan margin imbas dari persaingan perusahaan operator yang sengit. "Banyak paket data yang ditawarkan murah ke konsumer," katanya. Untuk itu, pemerintah diharapkan bisa segera menetapkan dan mengatur tarif data internet sehingga industri operator bisa bergairah. Josscarios memproyeksikan, kinerja EXCL masih akan bertumbuh di tahun ini. Ia memproyeksikan pendapatan EXCL bisa tumbuh menjadi Rp 24,7 triliun, dengan laba bersih sebelum pembagian dividen mencapai Rp 1 triliun. Ia merekomendasikan
buy saham EXCL dengan target harga Rp 3.200 per saham. Niko juga merekomendasikan
buy dengan target harga Rp 3.800 per saham. Dengan adanya rencana penggunaan capex untuk menambah jaringan 4G di luar Jawa, Aditya Eka Prakasa, analis BCA Sekuritas juga merekomendasikan
buy saham EXCL dengan target harga Rp 4.100 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini