KONTAN.CO.ID - Beberapa waktu yang lalu, Bank Indonesia (BI) menurunkan 7-Day Reverse Repo rate (7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%. Bagi investor, penurunan suku bunga BI ini menjadi saat yang tepat untuk merancang kembali portofolio investasi. Hans Kwee, Presiden Komisaris Infinitum Advisory mengatakan bahwa saat ini pilihan terbaik bisa dijatuhkan pada saham, obligasi dan reksadana. Hal ini karena dengan adanya penurunan suku bunga acuan BI, bunga akan menjadi opportunity cost sehingga pasar modal akan lebih aktif. "Obligasi juga akan mencatatkan peningkatan kalau suku bunga acuan naik" kata Hans kepada KONTAN, Kamis (24/8). Makanya, Hans mengatakan bahwa pilihan investasi yang tepat saat suku bunga turun adalah obligasi saham, obligasi dan juga reksadana. Hans menjatuhkan pilihannya ke sektor perbankan dan properti dengan sentimen ini. Ia mengatakan bahwa untuk perbankan, saham-saham yang bisa dipertimbangkan adalah BBRI, BMRI, dan BBCA. Sementara itu, untuk saham properti, ia merekomendasikan saham seperti PWON dan juga BSDE. Untuk invetasi lain ke sektor riil seperti emas dan juga properti, Hans mengatakan bahwa hal tersebut bukan momen yang bagus, karena investasi emas menjadi pilihan yang tepat saat nilai tukar berfluktuasi dan juga di saat perang. Sementara itu, properti masih sulit karena saat ini, harga properti cenderung sudah naik cukup tinggi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Analis: Bunga turun, koleksi saham dan obligasi
KONTAN.CO.ID - Beberapa waktu yang lalu, Bank Indonesia (BI) menurunkan 7-Day Reverse Repo rate (7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%. Bagi investor, penurunan suku bunga BI ini menjadi saat yang tepat untuk merancang kembali portofolio investasi. Hans Kwee, Presiden Komisaris Infinitum Advisory mengatakan bahwa saat ini pilihan terbaik bisa dijatuhkan pada saham, obligasi dan reksadana. Hal ini karena dengan adanya penurunan suku bunga acuan BI, bunga akan menjadi opportunity cost sehingga pasar modal akan lebih aktif. "Obligasi juga akan mencatatkan peningkatan kalau suku bunga acuan naik" kata Hans kepada KONTAN, Kamis (24/8). Makanya, Hans mengatakan bahwa pilihan investasi yang tepat saat suku bunga turun adalah obligasi saham, obligasi dan juga reksadana. Hans menjatuhkan pilihannya ke sektor perbankan dan properti dengan sentimen ini. Ia mengatakan bahwa untuk perbankan, saham-saham yang bisa dipertimbangkan adalah BBRI, BMRI, dan BBCA. Sementara itu, untuk saham properti, ia merekomendasikan saham seperti PWON dan juga BSDE. Untuk invetasi lain ke sektor riil seperti emas dan juga properti, Hans mengatakan bahwa hal tersebut bukan momen yang bagus, karena investasi emas menjadi pilihan yang tepat saat nilai tukar berfluktuasi dan juga di saat perang. Sementara itu, properti masih sulit karena saat ini, harga properti cenderung sudah naik cukup tinggi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News